Bisnis.com,JAKARTA — Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. terkoreksi 60 poin atau 1,56% di tengah pergerakan indeks harga saham gabungan yang menguat 0,40% pada perdagangan, Kamis (18/4/2019) atau satu hari usai pelaksanaan Pemilihan Umum 2019.
Berdasarkan pantauan melalui Bloomberg, harga saham emiten berkode SRTG itu mengalami koreksi 60 poin atau 1,56% ke level Rp3.780 pada penutupan perdagangan, Kamis (18/4/2019). Total kapitalisasi pasar yang dimiliki senilai Rp10,26 triliun.
Di sisi lain, indeks harga saham gabungan (IHSG) tercatat menguat 25,679 poin atau 0,40% ke level 6.507,221 Pergerakan indeks sepanjang menguat 5,05% sepanjang periode berjalan 2019.
Saratoga Investama Sedaya merupakan perusahaan investasi milik Sandiaga Uno. Pada 2018, perseroan tercatat membukukan kerugian Rp6,19 triliun atau berbalik dari keuntungan Rp3,27 triliun pada 2017.
Pasangan calon wakil presiden nomor urut 02 mengempit kepemilikan 22,31% di SRTG. Sementara itu, sisa saham sebanyak 31,04% dimiliki oleh Edwin Soeryadjaya dan 31,68% oleh PT Unitras Pertama.
Dari data yang dihimpun Bisnis.com, SRTG memiliki portofolio investasi di sejumlah perseroan yang juga melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Juga
Di sektor pertambangan misalnya, SRTG mengempit kepemilikan saham di PT Merdeka Copper Gold Tbk. BEI mencatat kepemilikan SRTG di emiten berkode saham MDKA itu sebanyak 20,756% per Maret 2019.
Bloomberg mencatat saham MDKA dibuka stagnan di level Rp3.900 pada pembukaan perdagangan, Kamis (18/4/2019). Meski sempat menyentuh level terendah Rp3.860 saat sesi perdagangan pertama, saham perseroan ditutup stagnan atau sama dengan sesi perdagangan sebelumnya di level Rp3.900 per lembar.
Selain MDKA, SRTG juga memiliki portofolio perseroan penambangan di PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) melalui PT Adaro Strategic Investments. Seperti diketahui, Sandiaga bersama Edwin Soeryadjaya merupakan bagian dari Adaro Strategic Investments.
Sehari usai pemilu, data Bloomberg menunjukkan saham ADRO dibuka menguat 25 poin pada perdagangan, Kamis (18/4/2019). Akan tetapi, laju saham harus mendarat di zona merah dengan koreksi 10 poin atau 0,77% di level Rp1.295 saat sesi penutupan.
Untuk sektor telekomunikasi, SRTG memiliki portofolio di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. yang bergerak dibidang menara telekomunikasi. Emiten berkode saham TBIG itu pun mendarat di zona merah dengan koreksi 50 poin atau 1,31% ke level Rp3.770 pada penutupan perdagangan, Kamis (18/4/2019).
Di bidang konstruksi, PT Nusa Raya Cipta Tbk. juga merupakan bagian dari portofolio SRTG. Saham perseroan berkode NRCA itu ditutup terkoreksi 4 poin atau 0,98% ke level Rp404 per lembar.
Adapun, SRTG juga tercatat memiliki portofolio di emiten perdagangan kendaraan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. Pergerakan saham emiten bersandi MPMX tersebut menguat 15 poin atau 1,30% ke level Rp1.170 pada penutupan perdagangan, Kamis (18/4/2019).