Bisnis.com, JAKARTA - Emiten consumer goods, PT Unilever Indonesia Tbk. mengalokasikan belanja modal sekitar Rp1,1 triliun pada 2019. Angka ini, tidak berbeda jumlahnya dengan belanja modal pada tahun lalu.
Coorporate Secretary Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan, belanja modal biasanya sekitar 2,6% terhadap penjualan.
Belanja modal ini akan digunakan untuk penambahan kapasitas produksi di pabrik eksisting dan penambahan alat distribusi seperti kabinet es krim. Di samping itu, belanja modal akan digunakan untuk investasi yang berkaitan dengan keberlanjutan dan efektivitas biaya.
"Jika sebuah pabrik sudah mencapai 80% utilisasi biasanya kami meningkatkan [kapasitas] untuk mengcover naik turunnya demand," katanya pada Kamis (4/4/2019).
Lebih lanjut, emiten dengan kode saham UNVR ini akan merilis produk baru di segmen personal care melalui chanel digital pada Mei mendatang. Produk baru ini mengusung tren natural, berbeda dengan produk baru yang diluncurkan awal Februari kemarin 'Nameera' yang menyasar pasar muslim.
Dia mengatakan, pertumbuhan personal care pada tahun lalu akan berlanjut pada tahun ini. Optimisme ini seiring dengan inovasi produk yang mengikuti selera konsumen dan penetrasi channel digital untuk memperluas pangsa pasar.
Penetrasi channel digital merupakan sebagai salah satu upaya transformasi UNVR pada aspek operasional bisnis. Saat ini, UNVR telah bekerjasama dengan 15 ecommerce.
Kendati kontribusi channel tersebut masih sangat kecil, tetapi Sancoyo mengatakan channel digital akan menjadi salah satu saluran yang penting terhadap penjualan. Keseriusan UNVR pada aspek digital dalam operasional bisnis juga ditunjukkan dengan menunjuk direktur baru yang khusus membawahi digital dan transformasi pada RUPS nanti.
"Dalam RUPS yang akan direncanakan pada Mei, kami akan menunjuk direktur baru yang akan membawahi digital dan transformasi. Yang merupakan alumnus Unilever pindah ke L'Oreal, lalu menjadi country director Facebook Indonesia, Sri Widowati," imbuhnya
