Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MABA Batalkan Rencana MESOP dan Stock Split

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Marga Abhinaya Abadi Tbk. memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan program Management and Employee Stock Options Program (MESOP) dan stock split.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Marga Abhinaya Abadi Tbk. memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan program Management and Employee Stock Options Program (MESOP) dan stock split.

Direktur Utama Marga Abhinaya Abadi (MABA) Adrian Bramantyo mengungkapkan hasil RUPST memutuskan pembatalan pemberian kuasa kepada dewan komisaris untuk melakukan penyesuaian permodalan perseroan. Adapun program MESOP telah disetujui pada 2017 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

"Pembatalan stock split karena tidak mendapatkan persetujuan dari IDX [Bursa Efek Indonesia)," ungkapnya usai RUPST di Jakarta, Kamis (4/4/2019).

Pada perdagangan saham sesi pertama, Kamis (4/4), harga saham MABA menghijau setelah naik 3,7% atau 2 poin menuju level Rp56 per saham. Namun, sepanjang tahun berjalan, kinerja saham emiten yang bergerak di usaha perhotelan, restoran, dan properti itu anjlok hingga 73,58%.

Rencana stock split perseroan sudah ada setidaknya sejak 2018. Dalam ringkasan risalah RUPST 2018, yang digelar pada Rabu (2/5/2018), disebutkan bahwa salah satu acara dalam RUPST tersebut adalah persetujuan pelaksanaan stock split saham MABA.

Namun, risalah itu juga menyatakan bahwa pembahasan stock split belum dapat dilakukan dan akan dibahas dalam kesempatan RUPS selanjutnya.

Di sisi lain, RUPST kali ini juga memutuskan beberapa pergantian di jajaran komisaris dan direksi. Di jajaran komisaris, Sumadiono menggantikan Indradjati sebagai komisaris independen.

Sementara itu, Andre Jerico Legoh, Taufan Edy Raharjo, Andhika Anggadewi, dan Indra Setiawan tidak lagi menjadi bagian dari direksi MABA.

Berikut susunan jajaran komisaris dan direksi MABA setelah RUPST:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Joko Margono
Komisaris Independen: Sumadiono

Dewan Direksi
Direktur Utama: Adrian Bramantyo
Direktur Keuangan: Lola Arieza
Direktur: Suci Wijayati
Direktur: Laodenti K. Jacobs
Direktur Independen: Rahnasari

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper