Bisnis.com, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) berpotensi melemah terbatas pada perdagangan Selasa (2/4/2019), terutama disebabkan oleh tekanan dari kenaikan indeks dolar AS.
Analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono mengatakan tekanan tersebut mendorong penurunan harga SUN melalui transmisi depresiasi rupiah terhadap dolar AS.
Pada perdagangan terakhir, indeks dolar AS meningkat ke kisaran 97,34 poin dibandingkan hari sebelumnya yang berada di kisaran 97,23 poin. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian agenda Pemilu lokal di Turki yang pada akhirnya mendorong depresiasi mata uang emerging markets dan perkembangan Brexit yang mendorong depresiasi euro serta poundsterling.
Terkait agenda Pemilu lokal Turki, pasar merespons negatif hasil sementara yang menunjukkan bahwa para kandidat gubernur dan wali kota dari partai koalisi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kalah di kota-kota besar Turki seperti Istanbul dan Ankara.
Terkait Brexit, dalam agenda indicative votes kedua dini hari tadi, Parlemen Inggris menolak empat usulan alternatif sehingga kembali meningkatkan kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan setelah 12 April 2019.
Di sisi lain, minat terhadap dolar AS tetap terjaga setelah data ISM PMI Manufaktur per Maret 2019 meningkat ke kisaran 55,3 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada di kisaran 54,2 poin dan di atas ekspektasi pasar sebesar 54,5 poin.
Meski demikian, rendahnya inflasi Maret 2019 yang hanya sebesar 2,48% secara year-on-year (yoy) atau di bawah ekspektasi pasar sebesar 2,51% yoy. Posisi tersebut juga turun dibandingkan Februari 2019 yang sebesar 2,57% yoy, berpotensi membatasi pelemahan harga SUN hari ini.
"Untuk trading jangka pendek, kami menyarankan investor untuk fokus pada perdagangan SUN benchmark FR0077, FR0078, dan FR0068 dengan rekomendasi hold hingga beli," papar Dhian dalam riset harian, Selasa (2/4).
Hal tersebut didasarkan pada proyeksi melemahnya harga SUN secara terbatas hari ini, adanya potensi kenaikan harga SUN pada perdagangan Kamis (4/4) yang didorong oleh kenaikan data penjualan eceran euro secara tahunan, dan masih rendahnya penyerapan tenaga kerja AS (berdasarkan data ADP employment change).
Sementara itu, untuk perdagangan jangka panjang, dia masih menyarankan investor untuk fokus pada perdagangan seri FR0059, FR0065, FR0075, dan FR0079 dengan rekomendasi beli.
Berikut proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:
FR0063 (15 Mei 2023): 95,00 (7,04%) - 95,30 (6,95%)
FR0077 (15 Mei 2024): 104,20 (7,13%) - 104,50 (7,06%)
FR0064 (15 Mei 2028): 90,20 (7,63%) - 90,70 (7,55%)
FR0078 (15 Mei 2029): 104,20 (7,64%) - 104,75 (7,57%)
FR0065 (15 Mei 2033): 87,90 (8,08%) - 88,40 (8,01%)
FR0068 (15 Maret 2034): 102,85 (8,04%) - 103,10 (8,01%)
FR0075 (15 Mei 2038): 93,70 (8,15%) - 94,25 (8,09%)
FR0079 (15 April 2039): 102,00 (8,17%) - 102,65 (8,10%)
Adapun rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif di kisaran Rp14.215-Rp14.262 dengan kecenderungan melemah.
Berikut review perdagangan Senin (1/4):
-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-
FR0077: +08,60 bps to 104,40 (7,08%)
FR0078: +13,00 bps to 104,63 (7,58%)
FR0068: +36,10 bps to 102,98 (8,03%)
FR0079: +15,60 bps to 102,56 (8,11%)
-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: +0,054 point to 2,32%
UST 5yr: +0,068 point to 2,30%
UST 10yr: +0,076 point to 2,48%
UST 30yr: +0,064 point to 2,88%
German Bund 10yr: +0,044 point to -0,03%
UK Gilt 10yr: +0,049 point to 1,05%
-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -01,62% to 41,38
CDS 5yr: -01,98% to 91,77
CDS10yr: -01,41% to 173,41
-CRUDE OIL PRICES -
WTI: +0,024% to US$61,73 per barrel
BRENT: +0,12% to US$69,09 per barrel