Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Ekonomi Kerek Bursa Asia, IHSG Justru Ditutup Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Senin (1/4/2019), meskipun bursa saham di Asia mencatat penguatan.
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Senin (1/4/2019), meskipun bursa saham di Asia mencatat penguatan.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berakhir melemah 0,25% atau 16,14 poin ke level 6.452,61, meskipun sempat dibuka rebound dengan penguatan 0,26% atau 16,97 poin di posisi 6.485,72.

Pada perdagangan Kamis (28/3), IHSG mampu ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,56% atau 36,05 poin di level 6.480,79. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.444,84-6.492,91.

Enam dari sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin sektor infrastruktur yang melemah 1,28% dan aneka industri yang turun 0,71%. Tiga sektor lainnya mampu menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor properti yang menguat 1,67%.

Dari 629 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 166 saham menguat, 228 saham melemah, dan 235 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang masing-masing turun 1,35% dan 9,68% menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir perdagangan hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,32% atau 1,83 poin ke level 566,53, setelah berakhir menguat 0,08% atau 0,43 poin di posisi 568,36 pada perdagangan Jumat (29/3).

Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Maret menunjukkan posisi inflasi sebesar 0,11%, didorong oleh kenaikan sejumlah bahan pangan dan tarif pesawat.

Sementara itu, IHK secara tahunan atau year on year tercatat sebesar 2,48% dan inflasi tahun kalendernya atau year to date sebesar 0,35%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan inflasi Maret sebesar 0,11 persen disumbang oleh kenaikan harga bawang merah, bawang putih dan tarif angkutan udara. Sementara itu, komoditas yang menghambat inflasi antara lain ayam ras, telur ayam ras dan beras.

"Tarif angkutan udara memberikan andil 0,03%. Tarif angkutan udara memang mengalami kenaikan yang tidak biasa tetapi kemarin sudah ada peraturan menteri perhubungan yang mengubah tarif batas bawah," ujar Suhariyanto, Senin (01/04/2019).

Berbeda dengan IHSG, indeks saham lainnya di Asia terpantau berakhir menguat. Indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup menguat 1,52% dan 1,43%, sedangkan indeks Hang Seng naik 1,76% dan indeks Shanghai Composite menguat 2,58%.

Dilansir Bloomberg, bursa saham Asia menguat pada perdagangan Senin setelah rilis data manufaktur China yang positif, yang mengindikasikan adanya hasil dari upaya stimulus pemerintah.

Dilansir Bloomberg, biro statistik dan industri China menyatakan pada Minggu (31/3), indeks manajer pembelian (PMI) sektor manufaktur untuk bulan Maret naik menjadi 50,5 dari 49,2 pada bulan Februari. Angka di atas 50 menunjukkan aktivitas meningkat.

Sejalan dengan laporan tersebut, sebuah survei bisnis swasta, PMI Caixin/Markit, yang dirilis pada Senin (1/4) juga menunjukkan pertumbuhan sektor manufaktur di negara berkekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

 

Saham-saham penekan IHSG:

Kode

%

BBCA

-1,35

FREN

-9,68

UNVR

-0,76

INKP

-4,65

ASII

-0,68

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBRI

+0,49

PWON

+5,80

INCO

+5,31

MAPA

+7,50

SMMA

+2,56

 

  Sumber: BEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper