Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA 2018 : Laba Bersih Petrosea (PTRO) Tumbuh 97,42 Persen

PT Petrosea Tbk. membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 97,42% secara tahunan pada 2018.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Petrosea Tbk. membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 97,42 persen secara tahunan pada 2018.
 
Presiden Direktur Petrosea Hanifa Indradjaya mengklaim bahwa perseroan berhasil meningkatkan performa operasional pada 2018. Hal itu dilakukan melalui peningkatan produktivitas, optimalisasi penggunaan aset, serta pengembangan berbagai inisiatif continuous improvement
 
“Salah satunya adalah dengan dimulainya transformasi digital seluruh kegiatan operasional tambang perusahaan untuk tetap memastikan sustainable superior performance pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (29/3/2019).
 
Hanifa mengatakan perseroan melebihi target-target yang dicanangkan pada tahun lalu. Pencapaian itu diraih di tengah volatilitas harga batu bara thermal global dan kondisi perekonomian yang kurang kondusif.
 
Untuk menghadapi tantangan 2019, dia menegaskan perseroan berkomitmen untuk mempertajam fokus operational excellence, meningkatkan kualitas layanan, serta memperkuat jaringan pemasarannya sebagai suatu proses berkelanjutan. 
 
Emiten berkode saham PTRO itu melaporkan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 48,57 persen secara year-on-year (yoy) dari US$313,48 juta pada 2017 menjadi US$465,74 juta pada 2018.
 
Adapun laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$22,96 juta pada 2018, meningkat 97,42 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang senilai US$11,63 juta.
 
Lebih lanjut, kontribusi dari lini bisnis kontrak pertambangan meningkat 54,45 persen dari US$171,27 pada 2017 juta menjadi US$264,52 juta pada 2018. Pencapaian itu sejalan dengan naiknya volume pemindahan lapisan tanah penutup sebesar 44,31 persen menjadi 121,19 juta Bcm dan volume produksi batu bara sebesar 39,74 persen menjadi 34,6 juta ton.
 
Di sisi lain, lini bisnis rekayasa dan konstruksi mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 85,48 persen dari US$70,24 juta pada 2017 menjadi US$130,28 juta pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper