Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masihkah Saham ICBP Layak Beli?

Kinerja PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cukup baik sepanjang 2018 lalu. Pendapatan dan laba tumbuh masing-masing 7,88% dan 20,53% menjadi Rp38,41 triliun dan Rp4,58 triliun. Masihkah emiten berticker ICBP ini layak dikoleksi?

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. cukup baik sepanjang 2018 lalu. Pendapatan dan laba tumbuh masing-masing 7,88% dan 20,53% menjadi Rp38,41 triliun dan Rp4,58 triliun. Masihkah emiten berticker ICBP ini layak dikoleksi?

Suria Dharma, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia, mencatat kinerja ICBP pada kuartal IV/2018 lalu cukup baik, bahkan melampaui ekspektasi mayoritas analis. 

Secara kuartalan, raihan laba bersih turun 8,6 qoq, tetapi secara tahunan naik 44,6% yoy.

Penjualan kuartal IV/2018 juga tumbuh 9,3% yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan rata-rata tahunan 7,88%. Laba bersih juga tumbuh sangat tinggi, jauh di atas perkiraan.

Namun, Suria memutuskan untuk menurunkan rekomendasi atas saham ICBP dari semula beli menjadi tahan dengan target harga Rp10.200.
 
Suria menilai, pertumbuhan ICBP dalam 4 tahun terakhir lebih banyak ditopang oleh kenaikan harga dibandingkan volume penjualan.

Tahun ini, penjualan ICBP akan diuntungkan dengan besarnya alokasi bantuan program keluarga harapan pemerintah.

"Kami memproyeksikan penjualan akan tumbuh 5,8% yoy di tahun 2019, tetapi di sisi lain proyeksi kami menunjukkan laba bersih hanya tumbuh 1,2% yoy," katanya dalam riset yang terbit Rabu (27/3/2019).

Stevanus Juanda, Analis UOB Kay Hian Sekuritas, sebelumnya juga menurunkan rekomendasi atas saham ICBP dari semula tahan menjadi jual dengan target harga turun dari Rp9.650 menjadi Rp9.200.

Alasan penurunan rekomendasi ini antara lain karena naiknya harga bubuk susu krim 26% sejak kuartal III/2018. Harga gandum juga naik 4% per Februari lalu. Pertumbuhan laba per saham 2018-2019 juga rendah.

Selain itu, lonjakan harga saham perseroan yang sempat mendekati +1 standar deviasi rata-rata price to earning historical tidak memiliki jaminan yang cukup kuat untuk dapat terus bertahan, mengingat kinerja EPS biasa saja. 

Adapun, konsensus analis berbeda padangan pula tentang saham ICBP. Sebanyak 14 analis merekomendasikan beli, 11 tahan dan 5 jual. Target harga rata-rata adalah sebesar Rp10.842.

Pada perdagangan Rabu (27/3/2019), saham ICBP ditutup di level Rp9.175, turun 3,93% dalam sehari. Dengan level harga tersebut, artinya masih ada potensi peningkatan harga sebesar 18,2%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper