Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa harga surat utang negara atau SUN masih berpeluang melanjutkan penguatan pada awal pekan ini, Senin (18/3/2019).
Dhian Karyantono, analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa katalis positif utama bagi pergerakan harga SUN di pasar sekunder hari ini, masih berasal dari surplus neraca dagang Indonesia per Februari 2019.
Tingkat surplus neraca dagang yang merupakan pertama kalinya sejak September tahun lalu tersebut, mendorong ekspektasi pasar terhadap kemungkinan diturunkannya level suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada tahun ini.
Di tengah sentimen domestik yang cenderung positif tersebut, sentimen global cenderung bervariasi di mana rilis data produksi industri AS per Februari 2019 hanya tumbuh sebesar 0,1% (mom) dibandingkan konsensus pasar sebesar 0,4% (mom).
Di sisi lain, data lowongan kerja AS (JOLTS) Januari 2019 mencapai level tertinggi sepanjang sejarah yaitu sebanyak 7,58 juta lowongan sedangkan indeks kepercayaan masyarakat AS terhadap kondisi ekonomi AS kembali meningkat pada Maret 2019 dibandingkan dengan bulan sebelumnya (berdasarkan rilis data preliminary Michigan Consumer Sentiment).
Merespons bauran rilis data ekonomi AS, yield US Treasury 10 tahun turun ke level di bawah 2,60% yaitu pada kisaran 2,59% yang merupakan pertama kalinya sejak pertengahan Januari tahun lalu.
Baca Juga
Selain itu, penurunan yield US Treasury juga tampaknya ditopang oleh ketidakpastian terkait Brexit di mana berdasarkan perkembangan terbaru, Theresa May mengajukan Third Meaningful Vote di Parlemen Inggris yang kemungkinan akan dilakukan pada Selasa waktu setempat.
Third Meaningful Vote yang akan dilaksanakan juga selang beberapa hari sebelum dilakukan voting terkait dengan penundaan waktu Brexit oleh keseluruhan anggota Uni Eropa yang rencananya akan dilakukan pada Kamis - Jumat pekan ini waktu setempat.
"Kami merekomendasikan investor untuk fokus pada perdagangan SUN FR0077, FR0078, FR0065, dan FR0068," kata Dhian dalam riset harian, Senin (18/3/2019).
Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:
FR0063 (15 Mei 2023): 94,50 (7,17%) - 95,00 (7,03%)
FR0077 (15 Mei 2024): 103,25 (7,35%) - 103,85 (7,21%)
FR0064 (15 Mei 2028): 89,50 (7,74%) - 90,25 (7,62%)
FR0078 (15 Mei 2029): 103,50 (7,74%) - 103,90 (7,69%)
FR0065 (15 Mei 2033): 87,75 (8,09%) - 88,25 (8,03%)
FR0068 (15 Maret 2034): 102,85 (8,04%) - 103,30 (7,94%)
FR0075 (15 Mei 2038): 93,50 (8,18%) - 94,15 (8,10%)
FR0079 (15 April 2039): 101,65 (8,20%) - 102,65 (8,10%)
Rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif pada kisaran Rp14.200 - Rp14.265 dengan kecenderungan menguat.
-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-
FR0077: +24,90 bps to 103,35 (7,33%)
FR0078: +36,50 bps to 103,43 (7,75%)
FR0068: +84,90 bps to 102,21 (8,12%)
FR0079: +64,30 bps to 101,64 (8,21%)
-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: -0,021 point to 2,44%
UST 5yr: -0,030 point to 2,40%
UST 10yr: -0,038 point to 2,59%
UST 30yr: -0,032 point to 3,01%
German Bund 10yr: -0,013 point to 0,08%
UK Gilt 10yr: -0,002 point to 1,21%
-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: +1,06% to 39,18
CDS 5yr: +1,75% to 87,02
CDS10yr: +0,77% to 175,71
-CRUDE OIL PRICES -
WTI: -0,19% to $58,52 per barrel
BRENT: -0,10% to $67,16 per barrel