Kurs Tengah Melemah 101 Poin, Mayoritas Mata Uang di Asia Menguat

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (11/3/2019) di level Rp14.324 per dolar AS, melemah 101 poin atau 0,71% dari posisi Rp14.223 pada Jumat (8/3).

Aprianto Cahyo Nugroho - Bisnis.com

Senin, 11 Maret 2019 | 11:49

Karyawan menata uang untuk pengisian ATM, di Cash Center PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (11/3/2019) di level Rp14.324 per dolar AS, melemah 101 poin atau 0,71% dari posisi Rp14.223 pada Jumat (8/3).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.396 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.252 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp144.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 24 poin atau 0,17% ke level Rp14.290 per dolar AS pada pukul 11.32 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Rupiah sebelumnya dibuka dengan pelemahan 20 poin atau 0,14% di level Rp14.334 per dolar AS. Pada perdagangan Jumat (8/3), rupiah ditutup terdepresiasi 171 poin atau 1,21% di level Rp14.314 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.290-Rp14.334 per dolar AS.

Rupiah menguat di saat mayoritas mata uang lainnya di Asia juga berada di zona hijau, dipimpin oleh rupee India yang menguat 0,25% dan won Korea Selatan yang naik 0,18%.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau menguat 0,102 poin atau 0,1% ke level 97,408 pada pukul 11.22 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka menguat 0,09% atau 0,088 poin ke level 97,394, setelah pada akhir perdagangan Jum’at pekan lalu ditutup melemah 0,361 atau 0,37% ke level 97,306.

Dilansir Reuters, dolar AS menguat tipis pada kisaran level tertinggi tiga bulan karena investor mencari aset safe-haven di tengah kekhawatiran pertumbuhan global.

Data pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS hampir terhenti pada bulan Februari, dengan hanya 20.000 lapangan kerja baru tersedia, jauh lebih rendah dari perkiraan analis.

Tetapi para pelaku pasar menemukan beberapa harapan dalam angka-angka yang menunjukkan tingkat tenaga kerja AS tergelincir kembali di bawah 4% dan pendapatan per jam rata-rata meningkat 0,4%, membantu mengurangi pelemahan dolar AS selama sesi sebelumnya.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)