Bisnis.com, JAKARTA - Emiten lahan industri, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) mengalokasikan belanja modal senilai Rp700 miliar pada tahun ini untuk memperkuat bisnis perseroan.
Direktur Puradelta Lestari, Tondy Suwanto mengungkapkan sebanyak 70% belanja modal akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan 30% pembelian lahan industri.
"Capex pada tahun ini sekitar Rp700 miliar, dananya dari kas internal," ungkapnya ketika dihubungi Bisnis, Jumat (8/3/2019).
Tondy enggan menyebutkan jumlah lahan baru yang akan diakuisisi pada tahun ini. Sebagai informasi, jumlah lahan industri perseroan mencapai 3.181 hektare, dan total cadangan lahan seluas 1.519 ha.
Menurutnya, penambahan lahan akan rutin dilakukan setiap tahun, bila perseroan memperoleh harga yang cukup baik maka eksekusi akan dilakukan. Sebab, lahan merupakan bahan baku perseroan.
Pada 2019, DMAS memproyeksikan marketing sales senilai Rp1,25 triliun, atau naik 41,4% year on year. Tahun lalu, perseroan berhasil membukukan marketing sales senilai Rp884 miliar.
Pada 2018, katanya, cukup banyak investor yang masih wait and see dan masih mengamati dinamika situasi makro di Indonesia. Namun, pada awal 2019, telah ada investor yang melakukan eksekusi.
Dia memproyeksikan kondisi ekonomi pada awal tahun lebih baik dibandingkan dengan tahun ini. Alasannya, pada tahun politik iklim investasi biasanya semakin aman dan potensi pertumbuhan ekonomi lebih baik menjadi harapan di kalangan pelaku pasar.
Namun, investor menilai telah ada perbaikan ekonomi dari sisi global dan lokal. Dia menambahkan, kondisi tersebut menjadi sentimen positif terhadap peningkatan penjualan lahan industri.
Sepanjang 2018, marketing sales DMAS berkisar 30 ha--35 ha. Capaian ini lebih sedikit dibandingkan dengan penjualan 2017 sebesar 59 ha. Di sisi lain, emiten bersandi saham DMAS tengah melakukan negosiasi dengan investor asing.
Pada 2019, DMAS memproyeksikan total permintaan yang masuk baik sekitar 150 ha. Dalam target 2019, luas lahan yang dijual DMAS pada tahun ini bakal lebih besar dari 2018.
Grup Sinarmas ini mencatatkan, segmen lahan industri masih menjadi tulang punggung DMAS. Kendati begitu, perseroan juga terus mengembangkan kawasan hunian dan komersialnya untuk mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan perkotaan terpadu yang mandiri.
Tahun lalu, DMAS telah meluncurkan kluster hunian Naraya Park, sebuah kawasan hunian kelas menengah untuk memberikan akomodasi bagi para pekerja industri. Di samping itu, perseroan bersama Panahome juga telah meluncurkan Savasa, sebuah kawasan hunian modern berkonsep smart-town.
Baru-baru ini, Cikarang Japanese School juga tengah dibangun untuk memberikan fasilitas pendidikan bagi anak-anak ekspatriat Jepang yang bekerja di wilayah Cikarang dan sekitarnya.