Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Peluang Investasi Emas 2019

Harga emas diperkirakan cenderung mengilap pada Tahun Babi Tanah seiring dengan rencana Federal Reserve mengerem suku bunga.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas diperkirakan cenderung mengilap pada Tahun Babi Tanah seiring dengan rencana Federal Reserve mengerem suku bunga. Hal Ini tentunya menjadi peluang bagi pelaku pasar untuk menambah portofolio batu kuning, ataupun mulai meliriknya sebagai alternatif  investasi.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono menyampaikan, pada tahun ini potensi bullish emas memang terlihat lebih menegas dibandingkan 2018. Ada sejumlah faktor yang memperkuat harga, seperti sikap Fed yang masih galau terkait kebijakan suku bunga dan ancaman resesi global.

“Secara teknikal juga harga cenderung prospektif. Jadi, potensial bullish lebih besar,” tuturnya kepada Bisnis.com baru-baru ini.

Senada, analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar berpendapat, investasi emas masih menjanjikan sepanjang 2019 karena Fed yang mengurangi keagresifannya dalam siklus kenaikan suku bunga.

Ketidakpastian politik dan potensi perlambatan pertumbuhan global juga memicu peningkatan permintaan emas. Berdasarkan laporan World Economic Outlook (WEO) Januari 2019, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan PDB ekonomi global akan tumbuh 3,5% pada 2019 dan3,6% pada 2020.

Angka tersebut lebih rendah masing-masing 0,2% dan 0,1% dari WEO Oktober 2018. Pertumbuhan tersebut juga lebih lambat jika dibandingkan dengan estimasi pertumbuhan ekonomi pada 2018 sebesar 3,7%.

Perencana Keuangan dari ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie mengatakan, sebagai komoditas, harga emas tentunya ditentukan oleh faktor permintaan dan suplai. Selain itu, investor turut mempertimbangkan nilai tukar mata uang, misalnya rupiah terhadap dolar AS.

“Sehingga bisa saja ketiga harga emas [dalam dolar AS] naik, tetapi rupiah juga menguat, maka harga emas akan sama saja bagi investor,” imbuhnya.


EMAS FISIK

Ada dua produk emas fisik yang paling umum dikenal masyarakat, yakni emas Antam dan UBS. Keduanya memiliki produk paling kecil sebesar 0,5 gram dengan harga sekitar Rp360.000-an.

Menurut Deddy, emas fisik cocok untuk investor dengan tipe konservatif. Harganya terbilang menarik walaupun rupiah volatilitasnya cukup tinggi terhadap dolar AS. Sebagai informasi, jika rupiah menguat, maka sentimen ini dapat menekan harga emas fisik.

Ada kemungkinan harga emas Antam pada 2019 mencapai level Rp700.000 per gram. Hal ini bisa terjadi jika harga emas global mendekati posisi US$1.400 per troy ounce, dan rupiah tergelincir ke Rp14.500 per dolar AS.

Dia menyarankan, saat ini investor emas fisik mengambil posisi hold sambil mencermati perkembangan perang dagang AS-China. Adapun, bagi yang sudah memiliki posisi, sebaiknya tahan saja.

Wahyu menuturkan, emas fisik memiliki imbal hasil yang tidak terlalu besar, sehingga investor disarankan menjadikannya sebagai tabungan atau investasi jangka panjang. Per tahun, potensi return berkisar 5%-10%.

“Jadi, ada baiknya investasi emas fisik juga jangka panjang 5—10 tahun,” tuturnya.

Adapun, tantangan berinvestasi emas fisik adalah persoalan penyimpanan. Bila menaruh di bank misalnya, akan ada biaya bulanan yang harus dibayar investor.

Sebagai sarana investasi, masyarakat sudah menyadari lebih baik membeli emas batangan dibandingkan perhiasan, karena fluktuasi harga perhiasan yang tidak terlalu besar. Selain itu, harga perhiasan turut memperhitungkan biaya pembentukan aksesori.

EMAS PLATFORM

Secara umum, emas platform sama dengan emas fisik yang memperjualbelikan emas Antam atau UBS. Namun, proses jual-beli dilakukan secara mudah karena melalui platform online seperti BukaEmas, Tamasia, dan lain-lain.

Investment Solution Manager Bukalapak Abdul Hafizh Asri menyampaikan, BukaEmas memberikan peluang bagi investor, khususnya di tingkat pemula, untuk memiliki emas Antam. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp100, dan dapat dicetak ke bentuk fisik setelah mencapai ukuran 1 gram.

Selain harga yang terjangkau, kelebihan emas platform ialah biaya simpan gratis dan lokasi penjualan yang dapat dijangkau seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, produk ini diharapkan dapat menjangkau investor pemula.

“BukaEmas menjadi solusi investasi emas yang mudah dan terjangkau, sekaligus sangat cocok untuk investor pemula, yang sebelumnya belum membeli,” tuturnya.

Investor juga dapat memantau pergerakan harga secara realtime. Sarannya, pembelian dapat dilakukan pada awal tahun, sehingga pada penghujung 2019 investor dapat melakukan profit-taking.

Bukalapak saat ini memiliki 50 juta pengguna, sehingga potensial menjadi pasar BukaEmas. Apalagi, saat ini para pelapak pun menyisihkan sebagian hasil penjualannya ke dalam tabungan emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper