Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten perkebunan, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. membukukan nilai penjualan 2018 senilai Rp14,19 triliun atau turun 10% secara year on year menjadi Rp14,19 triliun.
Dari sisi kinerja operasional, emiten kebun milik Grup Salim ini membukukan peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) inti sebesar 9% year on year (yoy) menjadi 3,38 juta ton. Seiring dengan kenaikan produksi TBS, total produksi CPO meningkat Salim Ivomas Pratama (SIMP) hingga 9% yoy menjadi 921.000 ton.
Adapun produksi SIMP kuartal IV/2018 tercatat tinggi, di mana produksi TBS inti dan CPO naik masing-masing 17% yoy dan 20% yoy.
"Pada 2018, Grup SIMP mencatat pertumbuhan produksi TBS inti dan CPO yang kuat, masing-masing sebesar 9% yoy. Meskipun mencatatkan peningkatan produksi tersebut serta kinerja yang kuat dari divisi minyak & lemak nabati, kinerja perseroan pada 2018 mengalami penurunan terutama dipengaruhi oleh harga CPO yang sangat rendahdan turunnya harga karet," tulis Mark Wakeford, Direktur Utama Grup SIMP dalam keterbukaan informasi, Kamis (28/2/2019).
Sementara itu, laba usaha SIMP turun sebesar 44% yoy menjadi Rp973 miliar dengan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp77 miliar.
Dia menambahkan, harga CPO pada semester II/2018 berada pada posisi terendah dalam kurun beberapa tahun terakhir dan pada 2018 harga CPO turun 15% dibandingkan dengan 2017.
Baca Juga
Seiring dengan kenaikan produksi TBS, SIMP juga meningkatkan total kapasitas pengolahan kelapa sawit dengan membangun 1 pabrik kelapa sawit baru berkapasitas 45 ton TBS per jam yang diperkirakan selesai pada 2019.
SIMP juga melakukan ekspansi pada pabrik penyulingan CPO di Surabaya, dengan membangun pabrik berkapasitas sebesar 300.000 ton per tahun telah selesai dan kini sudah beroperasi.