Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli IHSG Berakhir Menguat saat Bursa Asia Didera Ambil Untung

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menyabet kembali momentumnya dan berakhir menguat pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (26/2/2019).
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menyabet kembali momentumnya dan berakhir menguat pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (26/2/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,24% atau 15,59 poin di level 6.540,95 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Senin (25/2), IHSG berakhir di level 6.525,36 dengan penguatan 0,37% atau 23,98 poin.

Meski mampu lanjut naik ke level 6.527,72 ketika dibuka pagi tadi, pergerakan indeks tak lama berbalik ke zona merah dan bergerak cenderung negatif hampir sepanjang perdagangan hari ini.

Namun, indeks berhasil kembali menguat bahkan menyentuh level penutupan tertinggi sejak 6 Februari. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.497,76 – 6.540,95.

Sektor konsumen dan finansial yang masing-masing naik 1,39% dan 0,44% berakhir di teritori positif sekaligus mendorong berlanjutnya penguatan IHSG.

Adapun tujuh sektor lainnya, dipimpin sektor pertanian (-1,43%) dan tambang (-1,37%), berakhir di zona merah serta membatasi besarnya kenaikan IHSG hari ini.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan, berlanjutnya penguatan IHSG di antaranya ditopang oleh stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan.  

Penguatan nilai tukar rupiah berlanjut pada perdagangan hari ketiga berturut-turut. Rupiah hari ini ditutup menguat 26 poin atau 0,19% di level Rp13.992 per dolar AS, setelah berakhir menguat 40 poin di posisi 14.018 pada Senin (25/2).

Penguatan rupiah turut didukung aliran dana asing yang terus masuk.  Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp352,6 miliar pada perdagangan hari ini, net buy hari kedua.

Dari 628 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 145 saham menguat, 261 saham melemah, dan 222 saham stagnan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 2,36% dan 1,18% menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.

Indeks Bisnis-27 ikut melanjutkan relinya dan ditutup menguat 0,43% atau 2,48 poin di level 572,76, setelah berakhir menguat 0,57% atau 3,21 poin di posisi 570,28 pada Senin (25/2).

Sebaliknya, indeks saham lainnya di Asia mayoritas justru berakhir negatif, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,33%) dan indeks FTSE Malay KLCI (-0,32%). 

Di Jepang, indeks Topix dan Nikkei 225 masing-masing ditutup turun 0,23% dan 0,37%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,27%, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,65%.

Adapun dua indeks saham utama di China, Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing berakhir melorot 0,67% dan 1,20%. Penguatan pasar saham di Asia secara keseluruhan yang didorong harapan kesepakatan perdagangan AS-China telah memicu aksi ambil untung.

“Ada ambil untung setelah aksi pembelian yang dipicu optimisme seputar negosiasi perdagangan AS-China,” ujar Soichiro Monji, seorang ekonom senior di Daiwa SB Investments Ltd. di Tokyo.

“Penurunan harga saham kemungkinan akan terjadi saat AS dan China mencari cara untuk mencapai kesepakatan guna menghindari dampak pada ekonomi mereka,” lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

UNVR

+2,36

BBCA

+1,18

HMSP

+1,07

GGRM

+2,42

UNTR

+2,02

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

MKPI

-18,94

BBRI

-0,51

ASII

-0,65

ADRO

-3,91

FREN

-3,21

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper