Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Gontai, Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.018

Nilai tukar rupiah dan mayoritas mata uang di Asia kompak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Senin (25/2/2019).
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dan mayoritas mata uang di Asia kompak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Senin (25/2/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 40 poin atau 0,28% di level Rp14.018 per dolar AS, dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (22/2), rupiah mengakhiri pergerakannya dengan apresiasi 13 poin atau 0,09% di level Rp14.058 per dolar AS.

Rupiah mulai melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS ketika dibuka menguat 63 poin atau 0,28% di level Rp14.058 per dolar AS pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di level Rp13.995 – Rp14.023 per dolar AS.

Seperti diberitakan Bloomberg, penguatan rupiah didukung langkah dorongan perdagangan saham di dalam negeri yang memicu spekulasi lebih banyak aliran masuk.

“Bursa berencana untuk memangkas harga perdagangan minimum yang diwajibkan untuk ekuitas serta mengecilkan ukuran lot guna menarik dana ritel dan meningkatkan volume,” ujar Laksono Widodo, direktur perdagangan dan keanggotaan di PT Bursa Efek Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan kepercayaan investor global terhadap aset-aset Indonesia tetap kuat, dengan aliran masuk secara ytd sudah lebih tinggi dari yang tercatat pada tahun lalu.

“Harga konsumen juga tetap terkendali dengan beberapa tren menurun hingga pekan ketiga bulan Februari,” tambah Perry.

Selain sentimen tersebut, pemberitaan mengenai progress perundingan perdagangan AS-China juga menopang penguatan pasar mata uang.

Presiden AS Donald Trump mengemukan adanya kemajuan substansial dalam putaran terakhir perundingan perdagangan yang telah usai pada Minggu (24/2/2019) di Washington. Trump juga mengatakan akan memperpanjang rencana batas waktu pengenaan tarif terhadap barang-barang China yang telah ditetapkan pada 1 Maret.

Bersama rupiah, mayoritas mata uang di Asia menguat terhadap dolar AS, dipimpin mata uang won Korea Selatan dan yuan onshore China yang masing-masing terapresiasi 0,38% dan 0,36%.

Sebaliknya, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama terpantau lanjut melemah 0,093 poin atau 0,10% ke level 96,414 pada pukul 16.38 WIB.

Pada perdagangan Jumat (22/2), indeks berakhir turun 0,098 poin atau 0,10% di level 96,507, meskipun sempat berbalik ke zona hijau ketika dibuka naik tipis 0,01% atau 0,011 poin di posisi 96,518 pagi tadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper