Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA 2018: Beban Material Meningkat, Laba Garuda Maintenance (GMFI) Tergerus

Kendati membukukan kenaikan pendapatan, laba bersih emiten jasa perawatan maskapai PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. justru mengalami penurunan pada 2018.
Dirut PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk Iwan Joeniarto (kanan) berjabat tangan dengan CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, seusai penandatanganan kerja sama di sela-sela Forum Indonesia Afrika (IAF) 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (11/4/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana
Dirut PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk Iwan Joeniarto (kanan) berjabat tangan dengan CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, seusai penandatanganan kerja sama di sela-sela Forum Indonesia Afrika (IAF) 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (11/4/2018)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati membukukan kenaikan pendapatan, laba bersih emiten jasa perawatan maskapai PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. justru mengalami penurunan pada 2018.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan Jumat (15/2/2019) malam, emiten dengan kode saham GMFI tersebut membukukan pendapatan US$470,09 juta pada 2018 atau naik 6,99% yang pada 2017 mencatatkan US$439,28. 

Di sisi lain, beban usaha GMFI mengalami peningkatan pada 2018 yakni tercatat US$421,02 juta, naik 12,85% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Beban paling besar berasal dari beban material perseroan yang meningkat 28,04% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kendati membukukan kenaikan pendapatan, entitas anak PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tersebut mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar US$30,54 juta pada 2018, tergerus 40,04% dibandingkan dengan 2017  US$50,94juta.

Direktur Utama GMFI, Iwan Joeniarto mengatakan bahwa penurunan pendapatan tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu beban material subkontrak dan beban keuangan perseroan.

Beban material subkontrak meningkat karena naiknya harga material subkontrak vendor selama 2018, sedangkan beban keuangan perseroan akibat dari kondisi makroekonomi yang membebani pelanggan GMFI, sehingga berpengaruh kepada keuangan operasional maskapai, termasuk biaya perawatan.

“Ke depannya, kami akan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas dari segmen produk yang kita miliki agar bisa menaikkan profit margin dan membentuk skema pembayaran yang memberikan kenyamanan kepada perusahaan juga terhadap pelanggan GMFI. Hal ini sebagai bentuk mitigasi atas kebutuhan dana operasional tambahan di luar rencana kerja tahunan,” jelasnya dalam keterangaN resmi, Selasa (19/2/2019).

Sementara itu, pada laporan 2018, total aset yang dimiliki GMFI mengalami peningkatan, dalam 2018, total aset yang dimiliki GMFI sejumlah US$742,54 naik 37,72% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper