Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Melemah ke Rp14.116, Dolar AS Terus Bebani Spot Rupiah

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.116 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (15/2/2019).
Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.116 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (15/2/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.116 per dolar AS, melemah 23 poin atau 0,16% dari posisi Rp14.093 pada Kamis (14/2).

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 40 poin atau 0,28% ke level Rp14.130 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (14/2), rupiah berakhir melemah 31 poin atau 0,22% di level Rp14.090 per dolar AS. Rupiah mulai melanjutkan pelemahannya ketika dibuka terdepresiasi 6 poin atau 0,04% di posisi 14.096 per dolar AS pagi ini.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.096-Rp14.130 per dolar AS.

Sementara itu, pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik 0,08% atau 0,082 poin ke level 97,060 pada pukul 09.55 WIB.

Indeks dolar kembali meraih momentum penguatannya dengan dibuka naik 0,08% atau 0,079 poin di level 97,057. Pada perdagangan Kamis (14/2), indeks tergelincir ke zona negatif dan berakhir turun 0,151 poin atau 0,16% di level 96,978.

Pelemahan yang dialami indeks dolar sebelumnya diakibatkan suramnya data penjualan ritel AS yang memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga Federal Reserve tidak akan naik tahun ini.

Penjualan ritel turun 1,2% pada Desember 2018, penurunan terbesar sejak September 2009. Hasil ini jauh lebih buruk dari prediksi ekonom dalam survei Reuters untuk kenaikan 0,2%.

Penurunan tersebut menjadi tanda kelemahan di sektor konsumen, yang berkontribusi lebih dari duapertiga perekonomian.

“Data penjualan ritel yang mengecewakan telah memperkuat pandangan bahwa The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya stabil tahun ini,” ujar Nick Twidale, chief operating officer Rakuten Securities Australia, dikutip dari Reuters.

Fokus utama pasar untuk pasar Asia pada perdagangan hari ini tetap tertuju pada hasil perundingan perdagangan antara sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat dan China yang tengah berlangsung.

Menurut Twidale, setiap kabar negatif yang terdengar dari perundingan tersebut dapat mendorong dolar AS kembali naik, mengingat statusnya sebagai safe haven.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)   

15 Februari

14.116

14 Februari

14.093

13 Februari

14.027

12 Februari

14.088

11 Februari

13.995

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper