Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak 3 calon emiten yang ditangani MNC Sekuritas memutuskan menunda rencana penawaran umum perdana sahamnya kepada investor publik hingga kuartal III/2019 atau hingga usai pemilu, menunggu hingga adanya kepastian pemimpin terpilih.
Susy Meilina, Direktur Utama MNC Sekuritas, mengatakan bahwa ketiga calon emiten tersebut kompak menunda proses initial public offering/ IPO hingga kuartal III/2019 karena alasan sentimen politik pemilu.
“Begitu ketahuan siapa presidennya, baru semua merasa firm. Rasanya semua masih wait and see, takutnya ada perubahan kebijakan yang mendasar usai pemilu,” katanya, Kamis (14/2/2019).
Ketiga calon emiten tersebut masing-masing berasal dari sektor ritel, eksplorasi minyak, dan properti. Calon emiten di sektor ritel semula berencana IPO tahun lalu, tetapi masih tertunda juga karena menunggu momentum yang tepat.
Ketiganya akan menggunakan buku laporan keuangan Desember 2018 atau Maret 2019. Nilai emisi tertinggi diestimasikan sekitar Rp300 miliar dari calon emiten di sektor ritel, sedangkan dua calon emiten lainnya memiliki nilai emisi yang kurang dari Rp300 miliar.
Susy mengatakan, MNC Sekuritas tidak terlalu muluk mematok target dalam bisnis penjaminan emisi efek IPO tahun ini. Menurutnya, bila ketiga mandat IPO ini saja bisa berjalan lancar, sudah cukup baik bagi MNC Sekuritas.
Pasalnya, ketiga IPO yang akan ditangani tersebut merupakan riil IPO, bukannya strategic IPO yang umumnya sudah memiliki calon investor yang akan menjadi pembeli siaga.
Selain menangani mandat IPO saham, MNC Sekuritas juga mengantongi mandat penjaminan emisi obligasi. Setidaknya, sudah ada dua emiten yang bersiap untuk emisikan obligasi. Salah satunya yakni bank BPD asal Sumatra.
MNC Sekuritas juga akan menangani beberapa mandat penjaminan emisi untuk penerbitan obligasi korporasi oleh sejumlah emiten dari MNC Grup.