Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan Segera Beroperasi, Emiten-Emiten ini Akan Diuntungkan

Para analis memproyeksikan sejumlah dampak positif dari rencana pembentukan holding BUMN perumahan dan pengembangan kawasan bagi emiten yang menjadi anggota usaha grup tersebut.
Suasana perumahan di Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Suasana perumahan di Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com,JAKARTA— Para analis memproyeksikan sejumlah dampak positif dari rencana pembentukan holding BUMN perumahan dan pengembangan kawasan bagi emiten yang menjadi anggota usaha grup tersebut.

Awal pekan ini, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. telah menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Dalam agenda itu, para pemegang saham merestui rencana pergantian status Wijaya Karya dari persero menjadi nonpersero sejalan dengan rencana pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perumahan dan pengembangan kawasan (PPK).

Setelah emiten berkode saham WIKA tersebut, PT PP (Persero) Tbk. juga menyelenggarakan RUPSLB pada, Rabu (30/1). Pemegang saham kontraktor pelat merah itu juga menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan dengan penghapusan status persero menjadi nonpersero.

Seperti diketahui, holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perumahan dan pengembangan kawasan (PPK) akan beranggotakan Wijaya Karya, PP, PT Virama Karya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Indah Karya (Persero) dan PT Bina Karya (Persero) dengan Perum Perumnas sebagai induk.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menilai pembentukan holding akan membuat persaingan dalam pengerjaan proyek sesama anggota akan berkurang. Sebelumnya, untuk setiap tender proyek, kontraktor beradu harga serta kualitas sehingga memangkas margin laba.

“Dengan adanya pembentukan holding hal-hal seperti ini bisa diminimalisasi. Oleh karena itu, ke depan margin laba akan lebih terjaga,” jelasnya.

Selain itu, Dennies memproyeksikan buku keuangan anggota holding BUMN PPK akan lebih kuat. Dengan demikian, penguatan harga saham diproyeksikan akan terus berlanjut.

Secara terpisah, Analis Kresna Sekuritas Andreas Kristo Saragih mengharapkan pembentukan holding dapat memperkuat sumber pembiayaan anggotanya. Hal itu diyakini dapat mendorong laju pertumbuhan kontrak baru dan laba bersih perseroan.

Saat ini, Andreas menyebut investor masih wait and see terkait beleid pembentukan holding. Kepastian ketentuan pengambilan keputusan ke depan juga menjadi pertimbangan para investor.

Di sisi lain, Frankie Wijoyo Prasetio, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan menilai pembentukan holding BUMN PPK akan memperkuat pendanaan dan investasi. Pasalnya, perseroan dalam group tersebut dapat melakukan joint funding dan balance sheet menjadi lebih kuat.

Frankie menilai pasar telah mengapresiasi kabar pembentukan holding. Kondisi itu tercermin dari laju pergerakan WSKT dan PTPP yang sempat mengalami peningkatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fahmi Achmad
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper