Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Bertahan di Zona Hijau, IHSG Justru Berbalik Melemah di Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berbalik melemah 0,14% atau 8,88 poin ke level 6.473,96 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (28/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berbalik melemah 0,14% atau 8,88 poin ke level 6.473,96 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (25/1), IHSG ditutup menguat 0,25% atau 16,19 poin di level 6.482,84.

IHSG sebelumnya sempat bergerak di zona hijau setelah dibuka menguat 0,09% atau 6,06 poin ke level 6.488,91, sebelum akhirnya berbalik melemah. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.472,41 – 6.501,09.

Lima dari sembilan sektor menetap di zona merah, dengan pelemahan terdalam dialami sektor infrastruktur yang turun 1,21% dan aneka industri yang melemah 0,92%. Adapun sektor industri dasar paling tajam sebesar 1,89%.

Sebanyak 197 saham menguat, 186 saham melemah, dan 244 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing melemah 2,58% dan 2,19% menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.

Di sisi lain, saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) yang masing-masing menguat 4,65% dan 9,54% menjadi penopang utama sekaligus membatasi besarnya pelemahan IHSG siang ini.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau menguat 46 poin atau 0,33% ke level Rp14.046 per dolar AS pada pukul 11.36 WIB..

Indeks saham lainnya di kawasan Asia bergerak variatif siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura yang menguat 0,29%, indeks FTSE Malay KLCI melemah 0,14%, sedangkan indeks-indeks SE Thailand menguat 0,59%.

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing melemah 0,47% dan 0,42%, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,28%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat masing-masing 0,72% dan 0,30%.

Dilansir dari Bloomberg, bursa saham Asia bergerak variatif pada hari ini, di awal pekan yang penting untuk perdagangan global dengan sejumlah agenda menanti, termasuk pertemuan kebijakan Federal Reserve.

JPMorgan Chase & Co. mengatakan hanya pasar obligasi dan mata uang yang telah sepenuhnya memprediksikan The Fed menahan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

"Secara keseluruhan, The Fed yang lebih dovish dan kemajuan yang mantap dalam negosiasi perdagangan akan sangat penting dalam mempertahankan sentimen pasar yang positif karena Asia melambat memasuki Tahun Baru Imlek," kata Tai Hui, kepala analis pasar Asia Pasifik di JPMorgan Asset Management.

"Tetapi, kami tidak mungkin melihat peningkatan pasar yang signifikan dengan tidak adanya katalis baru,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper