Bisnis.com, JAKARTA -- RHB Sekuritas Indonesia meyakini penambahan konstituen baru untuk LQ45 akan mendorong aliran dana positif dalam jangka waktu dekat dan menengah, mengingat sebagian besar manajer dana lokal menggunakan LQ45 sebagai patokan mereka.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Henry Wibowo mengatakan bahwa dari empat konstituen baru, pihaknya merekomendasikan beli untuk PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA). Emiten ritel gawai itu akan diuntungkan oleh penguatan rupiah dan meningkatnya gelombang penetrasi smartphone seperti Xiaomi, Huawei, Oppo, dan Vivo.
Dirinya juga merekomendasikan beli untuk saham PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON). Emiten properti ini ditopang oleh kontribusi pendapatan berulang yang kuat, penguasa pasar superblok properti, dengan Return On Equity (ROE) tertinggi di antara emiten sejawat.
Sementara itu, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) adalah pemimpin pasar sektor unggas di Indonesia. CPIN menjadi salah satu saham dengan kinerja terbaik pada 2018 di tengah siklus pasokan yang jarang terjadi, yang menyebabkan harga ayam naik.
"Meskipun demikian, kami baru-baru ini menurunkan rekomendasi CPIN menjadi jual karena kami percaya sebagian besar kabar baik telah dihargai (priced-in) dan valuasinya sudah mahal pada rekor tinggi price to earning ratio mencapai 30x," papar Henry dalam riset harian yang dikutip pada Kamis (24/1/2019).
Emiten baru lainnya pada LQ45 yakni PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM). Namun, Henry tidak memberikan rekomendasi khusus untuk TKIM.
Ini Rekomendasi RHB Sekuritas atas Konstituen Baru LQ45
RHB Sekuritas Indonesia meyakini penambahan konstituen baru untuk LQ45 akan mendorong aliran dana positif dalam jangka waktu dekat dan menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Emanuel B. Caesario
Editor : Annisa Margrit
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
16 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Peluang Terakhir Santa Claus Rally di Pasar Saham
12 jam yang lalu