Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harapan Stimulus Ekonomi China Dorong Bursa Eropa Naik

Bursa saham Eropa berhasil naik pada perdagangan Selasa (15/1/2019) setelah China mengisyaratkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut untuk membendung dampak pukulan perang tarif dengan Amerika Serikat (AS).
Indeks Stoxx 600/Reuters
Indeks Stoxx 600/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa berhasil naik pada perdagangan Selasa (15/1/2019) setelah China mengisyaratkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut untuk membendung dampak pukulan perang tarif dengan Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa ditutup naik 0,4%, sedangkan indeks DAX Jerman bertambah hanya 0,3% setelah data PDB menunjukkan ekonomi Jerman tumbuh 1,5% pada 2018, laju terlemah dalam lima tahun.

Di Inggris, indeks FTSE 100 yang berorientasi pada ekspor menguat 0,6% dan indeks mid cap yang terfokus di dalam negeri naik 0,1% ketika Perdana Menteri Theresa May menghadapi prospek kekalahan bersejarah dalam pengambilan suara mengenai kesepakatan Brexit di parlemen Inggris.

“Akan ada banyak volatilitas tetapi bagaimanapun saya berharap hal-hal akan berjalan ke arah Brexit yang lebih lunak,” kata Michele Pedroni, fund manager di Decalia Asset Management, seperti dilansir Reuters.

Sektor-sektor yang bergantung pada perdagangan dan ekspor ke China, seperti teknologi, industri, dan otomotif menguat pada Selasa meskipun mengikis sebagian kenaikannya setelah pembukaan.

Pemerintah China dikabarkan akan mengambil langkah-langkah stimulus, termasuk memangkas pajak, demi mengatasi ekonominya yang melambat. Namun beberapa investor ragu bahwa stimulus ini akan berdampak besar pada eksportir Eropa.

"Untuk memberikan dorongan nyata bagi para eksportir Eropa, kita akan membutuhkan lebih dari sekadar pengumuman pemotongan pajak, kita akan membutuhkan komitmen untuk investasi infrastruktur (dari China)," kata Martin Moeller, co-head manajemen portofolio ekuitas Swiss dan global di Union Bancaire Privee di Jenewa.

Sektor otomotif melonjak ke level tertingginya sejak 5 Desember didorong kabar stimulus tersebut serta setelah update yang kuat dari produsen Peugeot PSA Group menenangkan kekhawatiran investor tentang dampak perlambatan permintaan di China terhadap produsen mobil.

Saham produsen mobil asal Prancis tersebut mencapai level tertingginya sejak pertengahan November setelah melaporkan rekor penjualan untuk 2018 dan berakhir naik 1,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper