Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

‘Disambut’ Sentimen Negatif, Bursa Jepang Merosot pada Perdagangan Pertama 2019

Bursa saham Jepang melemah pada hari perdagangan pertama di tahun 2019, Jumat (4/1/2019) menyusul pemangkasan proyeksi laba Apple Inc. dan data ekonomi yang lemah dari AS dan China meningkatkan kekhawatiran pertumbuhan global.
Bursa saham Tokyo, Jepang/Ilustrasi
Bursa saham Tokyo, Jepang/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang melemah pada hari perdagangan pertama di tahun 2019, Jumat (4/1/2019) menyusul pemangkasan proyeksi laba Apple Inc. dan data ekonomi yang lemah dari AS dan China meningkatkan kekhawatiran pertumbuhan global.

Indeks Topix terpantau anjlok 2,53% atau 37,86 poin ke level 1.456,23 pada pukul 08.16 WIB, sedangkan ideks Nikkei 225 merosot 3,63% atau 726,89 poin ke level 19.287,88.

Saham produsen elektronik menjadi penekan utama pada indeks, dengan saham pemasok komponen Apple, Murata Manufacturing Co. anjlok lebih dari 10%. Sementara itu, saham . Japan Display Inc., TDK Corp. dan Alps Alpine Co. masing-masing turun lebih dari 4%.

Seperti diberitakan, pada Rabu (2/1/2019) Apple memangkas perkiraan nilai penjualannya menjadi sekitar US$84 miliar pada kuartal yang berakhir 29 Desember 2018. Perkiraan ini lebih kecil dari perkiraan sebelumnya yakni sebesar US$89 miliar hingga US$93 miliar.

Jepang melanjutkan perdagangan pada hari ini setelah pasar saham libur selama empat hari untuk menyambut liburan Tahun Baru 2019. Sepanjang tahun 2018, indeks Topix telah melemah hingga 18%, yang menjadi kinerja tahunan terburuk dalam tujuh tahun terakhir.

Sementara itu, bursa saham AS Amerika merosot pada Kamis setelah laporan Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas pabrik di Negeri Paman Sam pada Desember 2018 mengalami penurunan terbesar sejak Oktober 2008.

ISM mencatat Purchasing Managers’ Index (PMI) pada bulan Desember mencapai 54,1. Meski masih berada di wilayah ekspansi, angka PMI-nya mencapai level terendah dalam lebih dari dua tahun.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 2,83% atau 660,02 poin di level 22.686,22, indeks S&P 500 meluncur 2,48% atau 62,14 poin ke 2.447,89, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir terjerembab 3,04% atau 202,43 poin di level 6.463,50.

Sebelumnya, data manufaktur China juga menjadi sentimen penekan, dengan PMI sektor manufaktur dari Caixin Media dan IHS Markit untuk Desember turun menjadi 49,7, angka terendah sejak Mei 2017.

"Kepercayaan pada pendapatan perusahaan global memudar dengan karena perang dagang AS-China," kata Nobuhiko Kuramochi, kepala informasi investasi di Mizuho Securities Co, seperti dikutip Bloomberg.

"Penurunan laba Apple akan menyebabkan penurunan volume untuk pemasok termasuk di Jepang, sementara itu juga bisa berarti tekanan pemotongan biaya," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper