Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data PMI China Ancam Pelemahan Berlanjut di Bursa Logam

Kondisi pelemahan pabrik China sejak 2017 menambahkan kekhawatiran pasar terkait dengan permintaan komoditas logam yang berpotensi berbalik melemah.
Tembaga/Reuters
Tembaga/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi pelemahan pabrik China sejak 2017 menambahkan kekhawatiran pasar terkait dengan permintaan komoditas logam yang berpotensi berbalik melemah.

Laporan Analis TD Securities menyatakan bahwa selera risiko pasar saat ini terus menurun setelah data Purchasing Managers Index (PMI) China melemah dan masih berlangsungnya penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS).

“Saat ini aset investasi aman sangat laku,” tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (3/1/2018).

Kekhawatiran pasar terkait dengan pelemahan data PMI China terjadi mengingat negara tersebut merupakan importir logam terbesar di dunia sehingga memberikan keresahan akan berkurangnya permintaan logam dari China.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan tembaga hari ini, Kamis (3/1/2018) di London Metal Exchange mengalami penurunan 123 poin atau 2,06% menjadi US$5.842 per ton dari penutupan perdagangan sebelumnya

Adapun, perdagangan aluminium di London Metal Exchange juga mengalami penurunan sebesar 49 poin atau 2,65% menjadi US$1.797 per ton.

Harga perdagangan tersebut terindikasi menjadi kemerosotan terendah pada perdagangan Indeks Metal Bloomberg yang melacak harga tembaga, alumunium, seng, dan nikel selama 3 tahun sehingga memperpanjang waktu kerugian terbesar per kuartal sejak 2015.

Sebagai informasi, Indeks Metal Bloomberg telah mengalami tren penurunan seiring dengan terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang mengancam akan menggagalkan pertumbuhan global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper