Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Terdongkrak Kekhawatiran Pertumbuhan Ekonomi 2019

Emas menutup tahun dengan penguatan harga, dengan permintaan pada aset lindung nilai yang menguat di tengah volatilitas perdagangan ekuitas global yang meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan perekonomian global sertal government shutdown di AS.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Emas menutup tahun dengan penguatan harga, dengan permintaan pada aset lindung nilai yang menguat di tengah volatilitas perdagangan ekuitas global yang meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan perekonomian global sertal government shutdown di AS.

Harga emas bertahan di posisi tertinggi selama enam bulan setelah melampaui posisi US$1.280 per troy ounce dan mencatatkan kenaikan bulanan tertinggi dalam dua tahun terakhir. Reli harga pada Desember berhasil menghapus penurunan harga tahunan, kerugian setahun penuh pertama sejak 2015.

Emas berhasil terdongkrak pada kuartal terakhir tahun ini karena pelemahan ekuitas global dan kekhawatiran investor yang terus menguat akan perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun depan.

Penguatan harga emas juga terpicu oleh pelemahan dolar AS Di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS tidak akan memperlambat laju kenaikan suku bunga pada 2019. Hal itu pula yang kemudian membantu mengerek emas dalam exchange-traded fund (ETF).

Ahli strategi pasar di IG Asia Pte. Jingyi Pan, mengatkaan bahwa harga emas akan mulai kembali menguat pada sepanjang 2019.

“Prospek kenaikan suku bunga AS lebih lanjut akan mamicu perlambatan pertumbuhan ekonomi global makin parah sehingga akan semakin banyak yang beralih ke emas,” ungkap Pan, dikutip dari Bloomberg, Senin (31/12).

Harga emas spot perdagangan Senin (31/12) tidak bergerak dari penutupan perdagangan Jumat, masih di posisi US$1.278,26 per troy ounce setelah sempat menyentuh US$1,282,23 per troy ounce. Harga tersebut mencatatkan harga yang tertinggi sejak Juni, dan naik 4,8% sepanjang bulan ini.

Adapun, harga emas Comex tercatat turun tipis 2,6 poin atau 0,20% menjadi US$1.280,40 per troy ounce dan mencatatkan penurunan harga sekitar 2% sepanjang 2018 berjalan (ytd).

Harga emas bertahan pada posisinya saat ini setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan nada optimistis pada hubungan dagangnya dengan CHuna, salah satu yang menjadi ancaman utama yang berpotensi berlanjut hingga tahun depan.

Trump dan Presiden China Xi Jinping sempat melakukan diskusi dan pembicaraan lewat sambungan telepon pada Sabtu (29/12) dan keduanya menunjukkan ekspresi kepuasan.

Adapun, yang menambah dorongan pada harga emas adalah data manufaktur China yang menyusut. Purchasing Managers Indeks China anjlok menjadi 49,4 poin pada Desember, di bawah ekspektasi dan di bawah level 50 yang bisa memberikan sinyal kontraksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper