Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Rini Minta BUMN Saling Bersinergi dan Tak Bertengkar

Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan pemegang saham BUMN adalah pemerintah pusat. Untuk itu, BUMN diharapkan dapat saling bersinergi memikirkan kepentingan bangsa.
Menteri BUMN Rini Soemarno di sela-sela kegiatan Ekspedisi Tembus Tol Trans Jawa, di gerbang jalan tol Warugunung, bagian dari ruas jalan tol Surabaya--Mojokerto, Jawa Timur, Senin (12/11/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan
Menteri BUMN Rini Soemarno di sela-sela kegiatan Ekspedisi Tembus Tol Trans Jawa, di gerbang jalan tol Warugunung, bagian dari ruas jalan tol Surabaya--Mojokerto, Jawa Timur, Senin (12/11/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan pelat merah diminta untuk bisa saling bersinergi dan tidak saling bertengkar.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan pemegang saham BUMN adalah pemerintah pusat. Untuk itu, BUMN diharapkan dapat saling bersinergi memikirkan kepentingan bangsa.

"BUMN harus bersinergi, satu garis, tidak berantem. Pemegang saham kita mayoritas pemerintah pusat, maka seharusnya satu pemikiran dengan pemerintah pusat," ujarnya usai meresmikan pendirian Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri di Kantor Kementerian BUMN, seperti dilansir Tempo, Senin (31/12/2018).

BUMN, lanjut Rini, dapat menjadi ujung tombak meningkatkan kesejahteraan rakyat. Apalagi, BUMN hadir hingga di pelosok negeri. 

Dia menyebutkan Indonesia memiliki lebih dari 1.000 suku dan 700 bahasa, serta merangkul seluruh agama dan kepercayaan. Hal ini mestinya dapat menjadi kekuatan bangsa dan BUMN seharusnya bisa ikut menjaga kebersamaan.

Selain itu, BUMN berbeda dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, hingga kecamatan yang belum tentu segaris.

"Apalagi, kalau sudah bicara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, di mana gubernurnya dipilih berbeda, kabupaten dan walikota berbeda, dan pemikirannya tidak sama," tutur Rini.

Dia menerangkan hal itu menjadi tugas pemerintah pusat, yakni bagaimana menjaga agar pemikirannya tetap satu. 

Adapun Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri dibentuk untuk menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan BUMN dan Kementerian BUMN untuk menjalankan fungsi sosial, salah satunya sebagai agen pembangunan. 

Pendiriannya diinisiasi oleh sinergi antara 18 BUMN dan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) di bawah koordinasi Kementerian BUMN, yang mana pada 2017 menjadi donatur pembangunan Pasar Mama Mama Papua. 

Ke-18 BUMN tersebut adalah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Selain itu ada PT Jasa Raharja (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pupuk Kaltim, PT PGN Tbk., Askrindo, Jasindo, Taspen Jiwasraya, ASABRI, dan HIMBARA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper