Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distribusi ponsel dan gawai PT Erajaya Swasembada Tbk. telah merampungkan 157 gerai baru sepanjang tahun berjalan. Capaian tersebut baru mencapai 63% dari target awal perseroan pada awal tahun ini yaitu 250 gerai baru.
Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada Hasan Aula menyampaikan dalam beberapa tahun ke depan, perseroan masih akan gencar melakukan pembangunan gerai. Untuk 2019, perseroan masih menyusun budgeting untuk kebutuhan investasi.
“Sampai kuartal III/2018, kami sudah memiliki 855 gerai. Kami terus kembangkan gerai karena memang itu channel penting buat Erajaya. Sampai 3 tahun ke depan kami masih akan fokus buka toko,” ungkap Hasan di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Pada awal tahun ini, perseroan mencanangkan pembangunan 250 gerai yang fokus menyasar kota-kota lapisan kedua dan ketiga Tanah Air. Perseroan mempersiapkan dana hingga Rp350 miliar untuk ekspansi gerai fisik tersebut.
Hingga kuartal III/2018, perseroan membukukan pendapatan Rp25,33 triliun hingga kuartal III/2018, meningkat 52,12% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar Rp16,65 triliun. Pada bottomline, perseroan mencatatkan kenaikan signifikan yaitu 185,84% ke level Rp636,51 miliar.
Hasan mengatakan bahwa sejak awal tahun ini perseroan memang telah membukukan kinerja positif sehingga akumulasi sampai September 2018 cukup besar. Kebijakan pengenaan PPn oleh pemerintah pun tidak begitu berdampak karena perseroan menjual perangkat yang telah memenuhi persyaratan TKDN.
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Komunikasi Erajaya Swasembada Djatmiko Wardoyo mengatakan pada tahun depan perseroan akan menjalankan strategi sama dengan tahun ini, yaitu menyasar kota-kota lapis kedua dan ketiga untuk dapat membangun gerai baru.
“Di tahun ini, kami banyak membuka gerai street level karena kalau di kota-kota lapis kedua dan ketiga itu belum banyak terdapat pusat perbelanjaan. Untuk tahun depan, case-nya akan tetap seperti itu,” terang Djatmiko.
Dengan banyaknya uang beredar saat Pilpres, Djatmiko menyebut perseroan membidik pembangunan gerai yang lebih banyak pada tahun depan. Namun, perseroan belum merampungkan berapa banyak gerai yang akan dibangun.
Untuk menjaga pertumbuhan laba bersih, dia menuturkan perseroan akan tetap melaksanakan efisiensi pada berbagai lini perusahaan. Selain itu, perseroan juga akan menjaga laju kenaikan margin pada penjualan segmen aksesoris.
“Secara persentase, margin dari aksesoris itu lebih baik daripada ponsel. Jika penjualan aksesoris meningkat maka akan semakin baik bagi kami dampaknya. Saat ini kontribusi kami 92% masih dari devices. Selebihnya aksesoris, trennya naik,” jelas Djatmiko.
Di tahun depan, perseroan kian optimistis dengan kondisi penjualan karena pemerintah mulai menerapkan kontrol IMEI yang dapat membasmi peredaran ponsel ilegal.