Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa jatuh pada Kamis (13/12/2108), karena kekhawatiran tentang pertumbuhan zona euro dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, mengimbangi prospek meredanya perang dagang AS-China.
Indeks acuan Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,17% atau 0,58 poin ke level 349,42, sedangkan bursa Jerman dan Perancis melemah setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas perkiraan pertumbuhannya.
Saham Inggris berfluktuasi karena investor mencerna nasib Perdana Menteri Theresa May yang masih bertahan dari tantangan kepemimpinan. Indeks FTSE 100 berakhir turun 0,04%.
Sementara kemenangan May meningkatkan peluang soft Brexit, hasil dari kesepakatan akhir masih jauh dari kepastian dan kemungkinan tertunda di hingga tahun depan, memperpanjang ketidakpastian pasar yang telah menekan saham tahun ini.
Di Frankfurt, ECB secara resmi mengakhiri skema pembelian aset pascakrisisnya yang tetapi mengisyaratkan akan butuh waktu sebelum menerapkan pengetatan kebijakan menyusul pertumbuhan yang lebih lambat, perang dagang yang membayangi, potensi untuk ketegangan Brexit, dan anggaran di Italia dan Prancis.
"Penguatan awal di Wall Street memudar, sementara di Eropa suasana yang lebih positif di awal perdagangan telah digantikan oleh pandangan yang lebih hati-hati," kata Chris Beauchamp, kepala analis pasar di IG, seperti dikutip Reuters.
"Sementara (Gubernur ECB Mario) Draghi berat mengatakan bahwa stimulus 'signifikan' masih diperlukan, kurangnya rincian berarti bahwa dampak positif dari komentar ini berumur pendek,” lanjutnya.
Indeks DAX Jerman, yang telah menguat pekan ini oleh optimisme bahwa Washington dan Beijing dapat mencapai kesepakatan atas perdagangan, berbalik lebih rendah dan ditutup melemah 0,04%, sementara indeks CAC Prancis melemah 0,3%.