Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Estika Tata Tiara Incar Dana Hingga Rp226,11 Miliar

Calon emiten distribusi makanan olahan, PT Estika Tata Tiara mengicar dana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) hingga Rp226,11 miliar.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.om, JAKARTA--Calon emiten distribusi makanan olahan, PT Estika Tata Tiara mengincar dana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) hingga Rp226,11 miliar.

Estika Tata Tiara menawarkan sebanyak-banyaknya 376,86 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah dikeluarkan dari simpanan (portepel) perseroan. Adapun harga yang ditawarkan sekitar Rp450-Rp600 per saham, sehingga target dana IPO sekitar Rp169,58 miliar-Rp226,11 miliar.

Dalam prospektus Jumat (14/12/2018), perseroan melaksanakan program Employee Stock Allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 18,84 juta saham atau sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang ditawarkan. Adapun penjamin pelaksana emisi efek perseroan adalah UOB Kay Hian.

Perseroan merencanakan, menggunakan dana hasil IPO, sebanyak 45% untuk pembelian sapi hidup baik lokal maupun impor, sekitar 25% untuk pembelian barang dagangan berupa daging, sebagian besar dari impor, lokal dari Bulog atau dari distributor lainnya. Lalu, sekitar 30% untuk investasi perluasan kandang, investasi bangunan fasilitas produksi baru di Subang dan investasi bangunan untuk penambahan kapasitas produksi di Salatiga.

Perseroan menuliskan, investasi bangunan di Salatiga untuk ruang produksi baru dan cold storage. Kini seluruh ruang produksi sudah terpakai untuk kapasitas 10 ton per hari, dengan utilisasi mencapai 85%, dan akan meningkat sampai 100% di akhir tahun ini.

Adapun ruang produksi perseroan adalah rumah potong hewan yang dikonversi menjadi pabrik makanan olahan, sehingga layoutnya tidak ideal untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan efisien.

Perseroan merencanakan, ruang produksi baru akan dirancang untuk produk-produk steam dan oven, dengan konsep continuous production. Dengan metode ini, maka produk perseroan akan lebih kompetitif, konsisten dan volume lebih besar.

Adapun investasi bangunan fasilitas produksi di Subang berupa lini produksi bakso dengan metode continuous process dengan kapasitas sampai dengan 20 ton per hari. Saat ini, produk bakso perseroan diproduksi secara manual dengan kapasitas 2 ton per hari.

Lalu, lini produksi untuk fried products (nugget, crispy burger) perseroan berkapasitas sampai dengan 20 ton per hari. Saat ini, sebagian proses produksi perseroan dikerjakan secara maklon di pabrik rekanan dan finishing dan pengemasan dilakukan di pabrik Cikarang.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper