Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan pada Rabu ini (28/11) masih akan bergerak terkonsolidasi bertahan pada level psikologis dengan rentang perdagangan pada kisaran 5957-6060.
Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas menjelaskan bursa saham Asia ditutup bervariasi. Indeks KOSPI (+0.79%), Nikkei (+0.64%) dan TOPIX (+0.73%) memimpin penguatan sedangkan Hangseng (-0.17%) dan Shanghai (-0.13%) melemah. Harga komoditas mayoritas melemah dipimpin oleh harga tembaga.
Trump siap untuk melanjutkan rencana untuk tarif yang lebih tinggi meskipun juru bicara kementrian luar negeri China telah sepakat untuk mencapai kesepakatan.
IHSG (-0.15%) ditutup melemah tipis 9.19 poin kelevel 6013.59 dengan sektor industri dasar (-2.04%) memimpin pelemahan karena aksi jual setelah pada perdagangan awal pekan menguat menahan IHSG dizona hijau. INKP (-10.79%) dan TKIM (-5.38%) memimpin aksi profit taking investor pada saham-saham basic industry setelah menguat sejak pekan lalu.
Sentimen global terhadap tarif perdagangan AS-China yang dispekulasi hawkish membebani investor meskipun hasil pertemuaan BI yang cenderung optimis melihat outlook tahun 2019 tadi siang dengan perkiraan Current Account yang tetap di level aman dengan rupiah yang akan bergerak stabil. Rupiah terpantau melemah terhadap USD ditutup Rp14.515 per meskipun demikian harga obligasi 10th naik dan yield turun 0.4bps kelevel 7.88%. Investor asing pun masih tercatat net buy 155.82 Miliar rupiah.
Bursa Eropa dibuka sedikit berubah. Indeks Eurostoxx (+0.23%), FTSE (-0.11%), DAX (+0.12%) dan CAC (+0.09%) bervariasi dekat level equilibrium. Sementara itu obligasi zona Eropa naik dan mata uang Euro terprosok lebih rendah. Investor mempertimbangkan prospek untuk persetujuan parlemen dari kesepakatan brexit yang menurut Trump Uni Eropa dapat membahayakan kemampuan Inggris untuk menyerang pakta perdagangan dengan AS.
Sentimen selanjutnya investor masih akan memantau harga-harga komoditas mencari moment teknikal rebound setelah pertemuan OPEC yang akan berkemungkinan besar kembali memangkas produksi guna mengurangi supply. Investor juga akan mencermati perusahaan konstruksi melihat pembangunan akan terus di percepat sebelum pemilu persiden 2019.
IHSG secara teknikal masih bergerak bertahan dilevel 6000. Indikasi positif terbuka jika IHSG mampu break out resistance MA200 sebagai konfirmasi pola wave 3 yang memiliki target FR161.8% hingga kisaran level 6150-6200. Indikator Stochastic bergerak berpeluang menguat mendekati overbought meskipun Momentum indikator RSI bergerak jenuh dengan indikasi bearish momentum. Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak terkonsolidasi bertahan pada level psikologis dan mencoba break out resistance MA200 dengan support resistance 5957-6060.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya MAIN, PTBA, ACES, LSIP, JPFA, CPIN, PGAS.
(Disclaimer on)