Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toba Bara Sejahtra (TOBA) Incar Produksi 5,8 Juta Ton

Emiten pertambangan PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA) menargetkan volume produksi dan penjualan batu bara sekitar 5,4 juta—5,6 juta ton sampai dengan akhir 2018.
Aktivitas bongkar muat batu bara di salah satu tempat penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/10/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra
Aktivitas bongkar muat batu bara di salah satu tempat penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/10/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA) menargetkan volume produksi dan penjualan batu bara sekitar 5,4 juta—5,6 juta ton sampai dengan akhir 2018.

Direktur Toba Bara Sejahtra Sudharmono Saragih menyampaikan, volume produksi batu bara perseroan sampai akhir 2018 berkisar 5,4 juta—5,8 juta ton. Volume itu masih sesuai dengan panduan awal tahun. 

“Sampai akhir 2018 kami akan kejar produksi batu bara 5,4 juta—5,8 juta ton,” ujarnya, Rabu (14/11/2018).

Per September 2018, perusahaan membukukan penjualan batu bara sejumlah 3,8 juta ton, naik 8,6% year-on-year (yoy) dari sebelumnya 3,5 juta ton. Volume produksi meningkat 8,1% yoy menuju 4 juta ton dibandingkan per September 2017 sebesar 3,7 juta ton.

Menurutnya, produk dengan kalori 5.600—5.900 Kcal/kg merupakan berkontribusi 62% dari total pemasaran perseroan. Selanjutnya, kalori 5.200 Kcal/kg menyumbang 21%, dan kalori lainnya 17%.

Komposisi pasar ekspor dalam 9 bulan pertama 2018 ialah Taiwan sebesar 23%, Malaysia 17%, India 14%, Korea 13%, Tiongkok 7%, dan Thailand 7%. Ke depan, pasar Asean masih berperan penting menjadi end user batu bara.

Dari sisi keuangan, per September 2018 TOBA membukukan pendapatan US$304,1 juta, naik 43,9% yoy dari sebelumnya US$211,3 juta. Laba bersih meningkat lebih tinggi, yakni 53,9% yoy menuju US$45,9 juta dibandingkan per September 2017 sebesar US$29 juta.

Peningakatan kinerja keuangan turut didukung memanasnya harga. Rerata harga jual atau average selling price (ASP) TOBA per September 2018 naik 24,5% yoy menjadi US$73,7 per ton dari sebelumnya US$59,2 per ton.

Adapun, ongkos produksi dalam 9 bulan pertama 2018 mencapai US$47,8 per ton. Komponen kontraktor tambang berkontribusi 74% terhadap total ongkos per unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper