Bisnis.com, JAKARTA -- IHSG berhasil kembali meraih momentum penguatannya sekaligus membukukan reli hari kelima berturut-turut pada akhir perdagangan Senin (5/11).
IHSG ditutup menguat 0,24% atau 14,30 poin ke level 5.920,59, level penutupan tertinggi sejak 1 Oktober. Adapun pada perdagangan Jumat (4/11), IHSG berakhir naik lebih dari 1% atau 70,37 poin di posisi 5.906,29.
Indeks sempat tergelincir ke level 5.886 setelah dibuka di zona merah dengan turun 0,19% atau 11,05 poin di level 5.895,24 kemarin pagi. Sepanjang perdagangan Senin, IHSG bergerak fluktuatif pada kisaran level 5.886,21–5.926,63.
Dari 612 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 179 saham menguat, 213 saham melemah, dan 220 saham stagnan.
Sebanyak empat dari sembilan sektor menetap di wilayah positif, dipimpin konsumer yang menguat 1,54% dan aneka industri 0,79%. Adapun sektor infrastruktur yang melemah 0,66% berakhir di zona merah diikuti empat sektor lainnya yang membatasi kenaikan IHSG.
Sejumlah saham emiten konsumer yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang masing-masing naik 2,89% dan 3,67% pun menjadi pendorong utama terhadap berlanjutnya penguatan IHSG hari ini.
Ekonomi Indonesia dilaporkan tumbuh sebesar 5,17% secara year-on-year (yoy) pada kuartal III/2018. Raihan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal yang sama tahun lalu yang sebesar 5,06% yoy.
Secara kuartalan, pertumbuhan yang terjadi sebesar 3,09% pada kuartal III/2018 atau lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang sekitar 5,27%.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyampaikan meski pertumbuhan Indonesia di bawha konsensus analis, pelaku pasar merespons data tersebut secara positif karena menandakan Indonesia dapat bertahan di tengah gempuran sentiment global dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Pada perdagangan hari ini, investor akan fokus menunggu indeks kinerja sektor jasa di Uni Eropa. Produsen mobil dan jasa keuangan menjadi penekan terbesar di UE, dengan poundsterling yang menguat menjelang pertemuan cabinet di Inggris untuk negosiasi Brexit.
“IHSG secara teknikal bergerak pada area upper bollinger bands setelah berhasil bertahan di atas level psikologis dan bearish trend line. Meskipun demikian indikator stockhastic dan RSI terlihat jenuh dengan indikator Stochastic yang berindikasi dead-cross pada area overbought,” ungkap Lanjar.
Dia memprediksi hari ini IHSG akan bergerak terkonsolidasi cenderung tertekan, dengan rentang pergerakan 5.854—5.960. Beberapa saham yang direkomendasikan yaitu AKRA, EXCL, JPFA, PGAS, PTBA, MEDC, dan PTPP.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengampaikan pada hari ini IHSG diprediksi menguat, didorong antisipasi investor menjelang publikasi data penjualan ritel. IHSG diprediksi akan bergerak pada area resisten 5.935—5.950 dan support 5.870—5.895.
“Secara teknikal IHSG bergerak di atas moving average menunjukkan masih ada potensi penguatan meskipun ruang penguatan cukup terbatas,” ungkap Dennies. Beberapa saham yang dia rekomendasikan yaitu BKSL, ELSA, INCO, WIKA, PTBA, dan SSMS.