Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah pekerjaan rumah menanti Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. yang baru mulai dari memperkuat peran di Sumatra Selatan hingga mengoptimalkan tambang baru yang akan diakuisisi perseroan.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku pemegang saham mayoritas Semen Baturaja, merombak pucuk pimpinan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Kamis (25/10). Posisi Rahmat Pribadi sebagai direktur utama digantikan oleh Jobi Triananda Hasjim yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk. periode 2017-2018.
Komisaris Semen Baturaja Oke Nurwan mengatakan direksi baru perseroan memiliki sejumlah pekerjaan rumah. Salah satunya memenuhi permintaan yang masih belum terjangkau oleh perseroan di wilayah Sumatra bagian selatan.
“Wilayah tersebut merupakan daerah pemasaran kami,” ujarnya usai RUPSLB, Kamis (25/10).
Oke mengatakan direktur utama yang baru juga diharapkan mampu mengoptimalkan tambang baru yang akan diakuisisi perseroan. Pasalnya, saat ini emiten berkode saham SMBR itu tengah memroses akuisisi saham PT Selo Argodedali untuk menekan biaya batu bara.
Sebelumnya, SMBR mengganggarkan dana belanja modal sekitar Rp300 miliar untuk melancarkan akuisisi tersebut. Diharapkan, aksi korporasi tersebut mampu menekan biaya batu bara 10% hingga 201%.
Ditemui usai RUPSLB, Jobi menyebut akan segera melakukan koordinasi dengan jajaran manajemen perseroan. Pihaknya menyebut telah mendapat sejumlah tugas dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas.
“Diminta mengoptimalkan terutama pabrik yang kedua dan kapasitas produksi bisa ditingkatkan,” jelasnya.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Jobi menjabat sebagai direktur utama di PT Perusahaan Gas Negara Tbk. pada Mei 2017 hingga September 2018. Posisinya digantikan Gigih Prakoso dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 September 2018.
Seperti diketahui, SMBR memiliki kapasitas produksi 3,85 juta ton per tahun. Jumlah itu setelah beroperasinya Pabrik Baturaja II dengan kapasitas produksi semen 1,85 juta ton per tahun.
Adapun, manajemen produsen semen pelat merah itu menargetkan utilisasi pabrik menembus 60%-65% dari total kapasitas produksi semen perseroan.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah menyebut sosok Jobi sebagai manajemen profesional. Pasalnya, dia pernah mengisi berbagai posisi mulai dari perusahaan energi hingga rekayasa industri.
“[Jobi] orang teknik yang punya latar belakang bisnis juga jadi nanti bisa berkolaborasi,” tuturnya.