Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan pada Rabu (24/10) akan bergerak cenderung kembali tertekan dengan pergerakan pada kisaran 5757-5825.
Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas menjelaskan mayoritas indeks saham Asia ditutup terperosok lebih dari 2%. Indeks Nikkei (-2.67%), TOPIX (-2.63%), HangSeng (-3.08%) dan CSI (-2.66%) ditutup pesimis. Investor berlindung pada aset haven mendorong penguatan Yen, Emas dan Treasuries setelah ekuitas mengalami lonjakan terbesar dalam lebih dari dua tahun. Harga Emas mendekati penutupan tertinggi 3 bulan terakhir.
Terhempas oleh sentimen bursa Asia. IHSG (-0.73%) ditutup melemah 42.54 poin kelevel 5797.89 dengan sektor infrastructur (-2.01%) dan pertambangan (-1.40%) memimpin pelemahan indeks. Saham TLKM (-2.63%) memimpin koreksi setelah menguji resistance rata-rata 200 hari. Bank Indonesia menetapkan BI Rate 7 days Repo tidak berubah di level 5.75%.
BI akan fokus pada neraca pembayaran, inflasi dan nilai tukar rupiah sehingga BI rate 7days repo dispekulasikan mengikuti trend kenaikan Fed rate yang akan naik 25bps lagi hingga akhir tahun. Investor asing tercatat net sell Rp77.89 miliar dengan Rupiah yang tutup melemah 0.13% dilevel Rp15.192 per dolar AS.
Bursa saham Eropa dibuka pada zona negatif mengikuti bursa saham di Asia. Indeks Eurostoxx (-1.22%), FTSE (-0.82%) dan DAX (-1.87%) dibuka melemah lebih dari 1% merosot terendah sejak desember 2016.
Obligasi Italia Jatuh karena Uni Eropa tampaknya akan menolak anggaran negara Italia. Harga minyak diperdagangkan mendekati terendah dalam hampir lima minggu.
Ekuitas pasar berkembang merosot sebelum Turki karena mengumumkan rincian penyelidikannya atas pembunuhan penulis Saudi, Jamal Khashoggi.
Selanjutnya investor akan terfokus pada Komisi Eropa yang kemungkinan akan memutuskan apakah akan secara resmi menuntut negara anggota untuk mengambil kembali, merevisi dan mengirimkan kembali anggarannya.
Secara teknikal IHSG terkoreksi wajar setelah terkonsolidasi menguji resistance bearish trend line dan MA20. Indikator stochastic dead-cross pada area jenuh beli dengan momentum bearish indikator RSI.
Indikasi bearish cukup terpola secara teknikal melihat tidak mampunya IHSG memotong resistance MA20 dan bearish trend line sehingga reversal kearah support hingga lower bollinger bands.
Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung kembali menekan dengan support resistance 5757-5825.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ASII, SMGR, BJBR, LTLS.
(Disclaimer on)