Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG masih akan bergerak terkonsolidasi melemah pada Senin (22/10) dengan rentang perdagangan pada kisaran 5757-5831.
Lanjar Nafi menjelaskan mengakhiri pekan bursa saham Asia ditutup bervariasi. Di Jepang Indeks Nikkei (-0.56%) dan TOPIX (-0.69%) memimpin pelemahan sedangkan Indeks HangSeng (+0.42%), CSI (+2.97%) dan KOSPI (+0.37%) menguat.
Suasana Positif dari China dimana Janji regulator keuangan untuk menjaga risiko tetap terkendali mampu membuat ekuitas rebound dari level terendah dalam empat tahun terakhir. Upaya tersebut untuk membendung aksi jual karenda data pertumbuhan sedikit dibawah ekspektasi.
IHSG (-0.14%) ditutup melemah 7.95 poin kelevel 5837.29 diakhir pekan. Indeks sektor Konsumer (-0.72%) memimpin pelemahan disusul sektor Keuangan (-0.51%). Saham HMSP (-1.30%) dan BBRI (-2.27%) menjadi yang paling berkontribusi pada pelemahan IHSG diakhir pekan.
HMSP divaluasikan memiliki P/E tinggi dibanding perusahaan sejenis dilevel 31.4x berbanding 19.6x dan BBRI memiliki estimasi pertumbuhan Sales secara CAGR sebesar 9.6% dibawah rata-rata 5 tahun terakhir di level 15.5%.
Sektor Aneka Industry (+3.36%) menjadi penahan aksi jual investor diakhir sesi. Investor asing tercatat net sell 255.88 Miliar rupiah dengan Rupiah ditutup menguat tipis 0.05% kelevel 15187 di akhir pekan.
Bursa Eropa membuka perdagangan pada akhir pekan dengan mayoritas melemah signifikan. Indeks Eurostoxx (-0.55%), FTSE (+0.10%), DAX (-0.45%) dan CAC (-0.94%) dibuka turun rata-rata lebih dari setengah persen. Produsen mobil di Eropa memimpin penurunan.
Berbagai risiko lain mengaburkan pandangan, dan investor mengarungi hasil perusahaan saat mereka bergulat dengan Brexit dan konfrontasi Italia dengan UE atas anggarannya. Sentimen pekan depan yang akan menjadi fokus investor diantaranya; Kebijakan moneter Indonesia melalu Suku Bunga 7days, Tingkat GDP Korea Selatan dan AS dan rilisnya laporan keuangan sektor keuangan di China hingga tingkat inflasi di Jepang.
Pergerakan IHSG secara teknikal membentuk pola bullish counter attack setelah dibuka turun dan mengakhiri sesi perdagangan dengan menguat. Meskipun demikian hal tersebut tidak mengumbah indikasi pola dead-cross indikator Stochastic yang memberikan signal pelemahan yang masih berlanjut hingga menuji support level.
Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak terkonsolidasi melemah diperdagangan selanjutnya dengan support resistance 5757-5831.
saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AKRA, ANTM, BDMN, ELSA, INAF, MAIN, MEDC, TINS.
Disclaimer on