Bisnis.com, JAKARTA – Emiten diler otomotif PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. terus melakukan ekspansi layanan purnajual atau aftersales perseroan untuk menangkap pasar penjualan kendaraan yang kian bertumbuh.
Investor Relations Bintraco Dharma Patrick A. Kapugu menyampaikan dengan penjualan kendaraan roda empat mencapai 1 juta unit per tahun, maka kebutuhan layanan purnajual akan ikut meningkat. Apalagi, margin bisnis ini cukup menjanjikan.
“Populasi kendaraan terus mengalami kenaikan, dengan setiap tahun paling tidak ada 1 juta unit penjualan baru. Dengan itu, demand produk aftersales juha kurang lebih akan mengikuti,” ungkap Patrick di Jakarta akhir pekan lalu.
Patrick menyampaikan sejauh ini porsi pendapatan dari lini aftersales perseroan pada konsolidasi memang masih di sekitar 15%, sedangkan selebihnya didominasi oleh segmen penjualan mobil baru. Perseroan menyebut porsi pendapatn dari layanan purnajual akan terus ditingkatkan.
Menurutnya, dari bisnis penjualan mobil, perseroan hanya bisa membukukan margin dari distribusi kendaraan. Namun, pada bisnis aftersales, perseroan memiliki beberapa ceruk margin seperti dari komponen, mapun jasa bengkel.
Berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan perseroan belum lama ini, emiten dengan sandi CARS tersebut baru saja mengakuisisi perusahaan bengkel. Akuisisi itu dilakukan melalui anak usaha perseroan yang menggenggam bisnis aftersales, yaitu PT Meka Adipratama.
Meka Adipratamalangsung melakukan pembelian saham PT Andalan Adhi Niaga sebanyak 64.999 lembar yang sebelumnya dimiliki oleh PT Tiara Kusuma Sakti sebanyak 46.999 lembar, dan PT Nusa Persadatama Niaga sebesar 18.000 lembar.
Akuisisi itu menggunakan dana internal anak usaha CARS tersebut. Sayangnya, Patrick tidak dapat mengungkapkan nilai akuisisi tersebut. Dengan aksi korporasi ini, Bintraco Dharma akan memperluas bisnis purnajual yang menggunakan merek CarFix.
Manajemen menyebut perseroan akan terus memperluas cabang CarFix dengan skema kemitraan, di mana perseroan akan menyerap 40% dari saham pemilik bengkel, sedangkan sisanya akan tetap digenggam pemilik.
“Kami akan terus ekspansi cabang, terutama di Jateng, untuk tahun depan kami akan fokus di Pulau Jawa. Lalu kami akan ekspansi ke Kalimantan. Kami juga perkuat sinergi di Meka Adipratama sehingga dapat lakukan berbagai upaya untuk bisa berkembang lebih jauh,” ujar Patrick.
Adapun, CARS membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp143,23 miliar selama semester I/2018.
Capaian tersebut meningkat 24,5% dibandingkan dengan laba bersih yang diraup perseroan pada semester I/2017 (yoy) yang sebesar Rp115,04 miliar. Kenaikan laba tersebut didorong oleh peningkatan penjualan sekaligus upaya efisiensi yang ditempuh perseroan selama paruh pertama tahun ini.