Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet ditutup rebound pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (19/10/2018) menyusul spekulasi penurunan ouput di Thailand.
Harga karet untuk kontrak teraktif Maret 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup menguat 0,6% atau 1 poin di level 166,80 yen per kilogram (kg), setelah diperdagangkan pada kisaran 165,50-167,50.
Harga bahan utama pembuatan ban ini sebelumnya dibuka rebound dengan penguatan 0,2 poin atau 0,12% di posisi 166 yen per kg, setelah ditutup merosot 4,1 poin atau 2,41% ke level 165,80 pada perdagangan Kamis (18/10).
Dilansir Bloomberg, harga karet berjangka pulih di tengah spekulasi bahwa harga yang rendah dapat memacu produsen di Thailand untuk mengurangi output.
Analis di broker komoditas Yutaka Shoji, Gu Jiong mengatakan karet dengan grade RSS-3 untuk pengiriman dari Bangkok ditawarkan pada 47,08 baht / kg, dibandingkan dengan 47,96 baht / kg seminggu sebelumnya.
“Karena harga sudah di bawah level BEP untuk sebagian besar pemasok Thailand, penurunan lebih lanjut mungkin akan mengurangi output,” ungkap Gu, seperti dikutip Bloomberg.
Namun, Gu melanjutkan, harga kemungkinan akan dibatasi oleh kekhawatiran tentang permintaan karet dan laju pertumbuhan ekonomi China.
Pertumbuhan ekonomi China melambat melebihi perikraan pada kuartal kegita tahun 2018 setelah Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat hanya 6,5% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Angka ini lebih rendah dari perkiraan dalam survei Bloomberg yang mencapai 6,6% dan turun dari 6,7% di kuartal sebelumnya
Pergerakan Harga Karet Kontrak Maret 2019 di Tocom
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
19/10/2018 | 166,80 | +0,6% |
18/10/2018 | 165,80 | -2,41% |
17/10/2018 | 169,90 | +0,47% |
16/10/2018 | 169,10 | +0,18% |
15/10/2018 | 168,80 | +0,06% |
Sumber: Bloomberg