Bisnis.com, JAKARTA—PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) membukukan kenaikan penjualan sebesar 5% pada periode Januari—September 2018 menjadi 23,76 juta ton.
Corporate Secretary Semen Indonesia Agung Wiharto menyampaikan, pada Januari—September 2018 grup Semen Indonesia mencatatkan penjualan semen sebesar 23,76 juta ton. Volume itu meningkat 5% year-on-year (yoy).
Perinciannya, penjualan di dalam negeri sejumlah 19,62 juta ton, naik 1,5% yoy, ekspor 2,22 juta ton, dan penjualan dari Thang Long Cement Company Vietnam (TLCC) sebesar 1,92 juta ton.
“Jadi penjualan dari pabrik di Indonesia untuk pasar domestik dan ekspor mencakup 21,84 juta ton, naik 4,5% yoy,” tuturnya saat dihubungi, Jumat (12/10/2018).
Untuk pasar ekspor perusahaan menetapkan dua sistem penentuan harga, yakni spot dan kontrak. Komposisinya cenderung berimbang 50:50.
Agung menyebutkan, pada semester II/2018 penjualan semen lebih tinggi karena perusahaan konstruksi cenderung menggenjot operasional proyek. Periode sibuk ini diperkirakan berlangsung sampai dengan November, setelah itu kembali menurun pada Desember karena liburan dan perkiraan cuaca hujan.
Baca Juga
“Biasanya April dana proyek dari pemerintah baru turun sehingga peningkatan pengerjaan proyek dan konsumsi semen meningkat pada semester II/2018,” ujarnya.
Dari sisi jenis produk, pertumbuhan permintaan semen curah lebih tinggi dibandingkan semen kantongan. Namun, permintaan semen curah kontribusinya lebih kecil, yakni berkisar 30%.
Agung menambahkan, sampai dengan akhir 2018 perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan 5% dibandingkan pencapaian 2017.