Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten properti PT Propertindo Mulia Investama Tbk. mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 70 kali atas saham baru perseroan yang ditawarkan kepada pasar dalam rangka initial public offering (IPO).
Raymond, Direktur Utama Propertindo Mulia Investama, mengatakan bahwa perseroan melepas saham ke publik sebanyak 1,49 juta dengan harga Rp110 per lembar saham. Jumlah saham tersebut setara 15,01% dari total modal disetor perseroan.
Berdasarkan hasil penawaran umum pada 2-4 Oktober 2018 lalu, perseroan mencatatkan kelebihan permintaan yang tinggi.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para investor yang telah memberikan kepercayaan kepada perseroan. Untuk ke depannya, manajemen perseroan berkeyakinan bahwa perseroan akan mampu memberikan imbal hasil yang positif kepada para investor," katanya, Selasa (9/10/2018).
Saham emiten dengan kode MPRO ini sudah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia hari ini, Selasa (9/10/2018). Begitu dibuka, saham perseroan langsung melonjak 70% ke level Rp187.
Raymond mengatakan, dana hasil IPO ini akan digunakan perseroan untuk sejumlah tujuan. Dari total dana IPO Rp164 miliar, sebesar 80% akan digunakan untuk pengembangan proyek perusahaan anak, yaitu Simprug Signature di Jakarta Selatan.
Sebesar 15% akan digunakan untuk pembangunan proyek perseroan, yaitu apartemen Apsara Tower 1 di Solo Baru. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
MPRO merupakan bagian dari Grup Mayapada yang bergerak di bidang usaha utama pengembangan, pembangunan properti dan real estat.
Perseroan saat ini tengah mengembangkan proyek The Kahyangan di Solo Baru, Sukoharjo. Proyek ini merupakan superblock mix used area pertama di Solo Baru yang dibangun dengan konsep modern colonial di atas lahan seluas sekitar 7 hektare.
Pada tahun 2019, perseroan melalui anak perusahaannya yaitu PT Trixindo Selaras akan membangun Simprug Signature dengan total luas area sekitar 5,2 hektare dan dengan konsep living greneeries.
Dalam jangka menengah, perseroan melalui anak perusahaannya yaitu PT Creative Softhouse dan PT Bintang Dwi Lestari masing-masing berencana mengembangkan mix-used property di Makassar seluas sekitar 7,4 hektare dan proyek residensial di area Maja, Banten, sekitar 283 hektare.