Bisnis.com, JAKARTA -- IHSG berhasil mempertahankan rebound-nya dan berakhir menguat di zona hijau pada akhir perdagangan Senin (8/10/2018), setelah mengalami pukulan telak sepanjang pekan lalu.
Berdasarkan data Bloomberg, kemarin IHSG rebound dengan ditutup menguat 0,51% atau 29,14 poin di level 5.761,07. Padahal, indeks sempat melanjutkan pelemahannya saat dibuka turun tipis 0,06% atau 3,24 poin di posisi 5.728,70 pagi tadi.
Namun, kemarin IHSG mampu rebound di awal perdagangan dan mempertahankannya hingga ditutup. Sepanjang perdagangan Senin, IHSG bergerak pada level 5.728,64-5.794,43.
Rebound IHSG sekaligus mengakhiri pelemahan yang dialami lima hari perdagangan beruntun sebelumnya dengan penurunan sebesar 4,1%. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (5/10), IHSG berakhir melemah 0,43% di posisi 5.731,93.
Sektor konsumer yang naik 2,13% dan industri dasar yang menguat 0,56% memimpin kenaikan di antara empat sektor mendorong pergerakan IHSG di akhir perdagangan, sedangkan sektor properti cenderung stagnan, dan empat sektor lainnya, dipimpin aneka industri yang melemah 1,15%, terkoreksi di zona merah.
Dari 606 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 167 saham menguat, 216 saham melemah, dan 223 saham stagnan.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang naik 3,57% menjadi pendorong utama terhadap rebound IHSG, diikuti saham HMSP (+2,67%), BBCA (+1,74%), dan GGRM (+4,21%).
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berhasil rebound dengan berakhir naik 0,22% atau 1,09 poin di level 499,87, mematahkan pelemahan yang dibukukan lima hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan pada perdagangan kemarin, IHSG berhasil bertahan di zona hijau dengan sentimen positif dari kenaikan penjualan ritel yang menandakan kepercayaan konsumen yang cerah.
Di pasar global, ada sentimen-sentimen yang datang dari imbal hasil obligasi 10 tahunan di Italia yang naik ke level tertinggi selama 4 tahun. Data indeks kepercayaan konsumen di UE menyusut dari ekspektasi. Selain itu, investor akan terfokus pada aktivitas perdagangan di Jerman.
“Secara teknikal IHSG mengalami teknikal rebound setelah mengalami minggu kelam. Indikator Stochastic membentuk pola golden-cross dengan Momentum RSI yang masih berada di atas oversold. Pola candlestick pun menyerupai pola bullish engulfing namun kondisi pergerakan masih setengah dari trend pelemahan sebelumnya,” ungkap Lanjar.
Lanjar menyampaikan peluang penguatan lanjutan cukup kecil, dengan kecenderungan pelemahan indeks dengan rentang pergerakan 5.706—5.798. beberapa saham yang dapat diperhatikan yaitu ANTM, BBCA, BBNI, BBRI, BDMN, INTP, JPFA, KLBF, dan UNVR.
Sementara itu, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG hingga saat ini masih menunjukkan pola konsolidasi jangka pendek dengan arah potensi naik yang masih cukup besar ditengah tekanan yang terjadi.
“Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dapam jangka menengah panajng IHSG masih berada dalam kondisi uptrend, hari ini IHSG berpotensi menguat,” ungkap William.
Dia memprediksi IHSG hari ini akan bergerak pada rentang 5.688—5.872 dengan beberapa saham yang dapat menjadi pertimbangan yaitu JSMR, BBNI, BBCA, UNVR, TLKM, HMSP, PWON, WIKA, dan WTON.