Bisnis.com, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada akhir perdagangan Rabu (3/10), di tengah berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, kemarin IHSG ditutup melemah 0,13% atau 7,88 poin ke level 5.867,74. Padahal, indeks sempat rebound menyentuh level 5.921 setelah dibuka di zona merah dengan turun tipis 0,02% di posisi 5.874,49.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada level 5.848,16–5.921,57. Adapun pada perdagangan Selasa (2/10), IHSG berakhir melorot 1,16% di level 5.875,62. Dari 603 saham yang diperdagangkan kemarin, sebanyak 201 saham menguat, 179 saham melemah, dan 223 saham lainnya stagnan.
Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG ditutup melemah, dengan tekanan utama dari sektor konsumer yang turun 0,85%, sedangkan sektor finansial menguat 0,17% dan memimpin lima saham lainnya yang menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyampaikan penurunan indeks sektor konsumer yang terjadi kemarin didorong oleh kekhawatiran investor pada penurunan kinerja, konsumsi, dan kepercayaan konsumen pada depresiasi nilai tukar rupiah yang menyentuh nilai terendahnya dalam 20 tahun.
Pada perdagangan hari ini, Lanjar menyampaikan investor masih menunggu kabar dari politik Eropa dan gejolak pasar yang masih akan bergerak tinggi di awal bulan. Sentiment ekonomi yang akan memengaruhi yaitu data rilis tingkat kepercayaan konsumen di dalam negeri, dan cadangan devisa.
“Meskipun mengkonfirmasi pola bearish harami yang pulled back bearish trend dan false break MA50 sebagai resistance IHSG bergerak seakan tertahan pada level support MA20 dikisaran level 5.867 dengan artian pergerakan IHSG masih akan tertahan meskipun memiliki trend pelemahan yang cukup agresif,” ungkap Lanjar dalam riset.
Dia memprediksi pada hari ini IHSG akan melanjutkan pelemahan dengan rentang pergerakan 5.820—5.918. saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya ANTM, INDY, JPFA, MAPI, TRAM, dan AKRA.
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG hari ini akan diwarnai fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar yang masih belum stabil. Namun, fundamental perekonomian yang kuat masih menjadi penopang dari kenaikan IHSG.
“Peluang kenaikan masih cukup lebar mengingat dalam waktu dekat akan banyak rilis data kinerja emiten kuartal ketiga yang disinyalir akan memiliki hasil cukup bagus sehingga mendorong kenaikan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi menguat,” ungkap William.
Dia memprediksi hari ini IHSG akan bergerak pada rentang 5.811—6.123 dengan beberapa saham yang dapat menjadi perhatian yaitu WTON, BBNI, BBCA, ASII, SMRA, PWON, UNVR, GGRM, HMSP, AKRA, dan SMCB.