Bisnis.com, JAKARTA - PT. Valbury Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih sulit terapresiasi di tengah kuatnya kekhawatiran terhadap emerging market yang menekan mata uang rupiah dalam sepekan terakhir ini.
Sentimen pasar dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah menguatkan koordinasi fiskal dan moneter untuk mereduksi pelemahan rupiah yang melemah lebih dari 10% YTD. Pemerintah bertekad menyelesaikan permasalahan CAD dalam waktu 1 tahun, yang saat ini mencapai 3,04% dari PDB. Langkah pemerintah antara lain penerapan B20 yang akan menghemat USD5-USD6 miliar dan penghematan USD2-3 miliar dari peningkatan TKDN di proyek pemerintah.
BI mengatakan pergerakkan rupiah telah keluar dari kondisi fundamentalnya yang utamanya dipengaruhi kondisi eksternal antara lain sentimen dari Argentina dan Turki yang diperburuk oleh sentimen perang tariff antara Washington-Beijing. Di lain sisi, kuatnya perekonomian AS yang tumbuh 4,2% pada kuartal II akan diikuti oleh kenaikan suku bunga The Fed.
Dari dalam negeri, BI menilai tingginya pembelian valas oleh swasta untuk impor juga menyebabkan depresiasi rupiah. Realisasi BI menegaskan komitmennya untuk meneruskan intervensi ganda mencapai Rp11,9 triliun selama empat hari terakhir. Dilain pihak, BI yakin makro ekonomi Indonesia masih cukup kuat dibanding peers.
Sentimen pasar dari luar negeri. Kanada-AS akan memulai renegosiasi dalam pakta perdagangan Atlantik Utara (NAFTA) yang terhenti. Namun, Kanada menegaskan untuk tidak menyerah terhadap intimidasi Washington seperti penerapan tariff otomotif terhadap produk Kanada
Setelah Argentina dan Turki, kekhawatiran pasar terhadap emerging market meluas pada Afrika Selatan menunjukkan fundamental ekonomi yang memburuk setahun terakhir dengan ekonomi yang mengalami kontraksi 0,7% pada kuartal II
Dari Argentina, pemerintah menargetkan pada pertengahan September perjanjian dengan IMF akan diteken sehingga bantuan dapat segera diterima. Di samping itu, pemerintah juga telah memotong jumlah kabinet hingga mendekati separo dan memberikan pajak ekspor untuk meredam krisis mata uang.
Perspektif tenikal
Support Level : 5580/5477/5333
Resistance Level : 5828/5972/6075
Major Trend : Down
Minor Trend : Down
Pattern : Down
Rekomendasi saham hari ini:
PTBA: Trading Buy
Close 3790, TP 3950
Boleh buy di level 3680-3790
Resistance di 3950 & support di 3680
Waspadai jika tembus di 3680
Batasi resiko di 3410
ADRO: Trading Buy
Close 1700, TP 1770
Boleh buy di level 1665-1700
Resistance di 1770 & support di 1665
Waspadai jika tembus di 1665
Batasi resiko di 1560
TLKM : Trading Buy
Close 3270, TP 3360
Boleh buy di level 3210-3270
Resistance di 3360 & support di 3210
Waspadai jika tembus di 3210
Batasi resiko di 3060
ASII: Trading Buy
Close 6775, TP 6900
Boleh buy di level 6675-6775
Resistance di 6900 & support di 6675
Waspadai jika tembus di 6675
Batasi resiko di 6450
BBCA: Trading Buy
Close 24000, TP 24450
Boleh buy di level 23600-24000
Resistance di 24450 & support di 23600
Waspadai jika tembus di 23600
Batasi resiko di 22750
BMRI: Trading Buy
Close 6325, TP 6500
Boleh buy di level 6175-6325
Resistance di 6500 & support di 6175
Waspadai jika tembus di 6175
Batasi resiko di 5850
Ket. TP : Target Price
WATCHING ON SCREEN;
PTPP ELSA INDF WSKT CPIN UNTR
(Disclaimer ON)