Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Kospi Korea Selatan ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (5/9/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup melemah 1,03% atau 23,95 poin ke level 2.291,77, setelah sebelumnya juga dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,21% atau 4,82 poin ke level 2.310,90.
Adapun pada perdagangan kemarin, Selasa (4/8/2018), indeks Kospi ditutup rebound dengan penguatan 0,38% atau 8,69 poin ke level 2.315,72.
Sebanyak 300 saham menguat, 409 saham melemah, dan 71 saham stagnan dari 780 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.
Saham Dongwha Pharm Co. Ltd. yang melemah 0,45% dan Woori Bank yang turun 2,17% berada di antara deretan saham yang menekan pergerakan indeks Kospi hari ini.
Pergerakan indeks Kospi sejalan dengan bursa saham di Asia dan sejumlah bursa saham global akibat terbebani konflik perdagangan yang terus mengikis minat investor untuk aset-aset berisiko.
Diskusi antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada diharapkan akan berlanjut hari ini waktu setempat. Diskusi sebelumnya berakhir pada Jumat (31/8) tanpa ada kesepakatan untuk mengubah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Hal ini pun mendinginkan kepercayaan investor.
“Diskusi antara AS-Kanada akan dilanjutkan hari ini dan itu membuat isu-isu perdagangan disorot, dengan sikap wait and see terlihat pada pasar ekuitas,” kata Masahiro Ichikawa, pakar strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo.
“Lalu ada isu perdagangan AS-China, di samping turbulensi dalam mata uang emerging markets yang menjadi keprihatinan pasar,” tambah Ichikawa.
Keresahan para investor bertahan seiring dengan kabar rencana pengenaan tarif baru terhadap barang-barang senilai US$200 miliar asal China yang diperkirakan akan berlaku setelah periode komentar publik berakhir pada 6 September.
Sejalan dengan pergerakan indeks Kospi, mata uang won Korsel ditutup melemah 0,54% atau 6,03 poin ke level 1.121,05 won per dolar AS hari ini.