Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Valbury Sekuritas: IHSG Bakal Mixed, 6 Saham Ini Berpotensi Naik

Rupiah yang rentan terhadap dolar AS dan kebijakan Trump pada perdagangan global, memicu kecemasan para investor. Namun, Fitch yang memberikan afirmasi positif atas Indonesia serta data ekonomi yang menunjukan terkendalinya inflasi dapat menjadi topangan bagi IHSG. Bauran sentimen ini bisa membuat IHSG bergerak mixed dengan peluang menguat pada perdagangan hari ini.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Valbury Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak mixed dengan peluang menguat pada perdagangan hari ini, Selasa 4 September 2018.

Rupiah yang rentan terhadap dolar AS dan kebijakan Trump pada perdagangan global, memicu kecemasan para investor. Namun, Fitch yang memberikan afirmasi positif atas Indonesia serta data ekonomi yang menunjukan terkendalinya inflasi dapat menjadi topangan bagi IHSG. Bauran sentimen ini bisa membuat IHSG bergerak mixed dengan peluang menguat pada perdagangan hari ini.

Sentimen pasar dari dalam negeri. Fitch memberikan afirmasi atas Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil. Faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut, yaitu beban utang pemerintah yang relatif rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang baik di tengah tantangan sektor eksternal yang antara lain berasal dari tingginya ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal serta indikator struktural lainnya yang masih di bawah negara peers.

Tercatat pada Agustus 2018 terjadi deflasi sebesar 0,05%, sehingga membuat inflasi di tahun kalender dari Januari-Agustus 2018 sebesar 2,13% YtD dan sebesar 3,20% YoY. Deflasi terjadi karena stabilnya harga komoditas sepanjang bulan Agustus 2018.

Dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang tembus diatas level Rp14.800 per dolar AS, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) pada Senin (3/9) mulai memberlakukan sanksi bagi setiap orang atau korporasi yang membawa uang kertas asing (UKA) dengan nilai setara atau melebihi Rp 1 miliar.

Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) tengah berupaya agar para pengusaha berkeinginan membawa masuk devisa hasil ekspor (DHE) ke dalam negeri, yang nantinya menukarkan ke rupiah. Pemerintah tengah mengkaji sanksi bagi pengusaha yang belum melaporkan DHE-nya ke BI.

Sentimen pasar dari luar negeri. Presiden AS Donald Trump mengeluarkan ancaman baru untuk mengakhiri Perjanjian NAFTA dan memperingatkan Kongres untuk tidak ikut campur dalam negosiasi tersebut.

Bahkan, ada kemungkinan Kanada tidak ada dalam perjanjian NAFTA. Pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan Kanada akan dimulai kembali pada Rabu mendatang usai kedua belah pihak mengakhiri negosiasi tegang tanpa kesepakatan.

Di pihak lain, Trump secara terbuka menolak tawaran tarif nol persen Uni Eropa (UE) untuk pajak impor kendaraan, karena dinilai proposalnya tidak cukup baik. Hal ini menanggapi Komisaris Perdagangan UE mengatakan, bahwa UE akan bersedia menurunkan tarif mobil nol jika AS melakukan hal yang sama.

Perspektif tenikal
Support Level :    5939/5911/5867
Resistance Level :   6011/6055/6083
Major Trend : Down
Minor Trend : Up
Pattern : Down to up


Rekomendasi saham hari ini:

AALI: Trading Buy
• Close 13400, TP 13600
• Boleh buy di level 13250-13400
• Resistance di 13600 & support di 13250
• Waspadai jika tembus di 13250
• Batasi resiko di 13150

CPIN: Trading Buy
• Close 5025, TP 5100
• Boleh buy di level  4970-5025
• Resistance di 5100 & support di 4970
• Waspadai jika tembus di 4970
• Batasi resiko di 4950

JPFA : Trading Buy
• Close 2230, TP 2260
• Boleh buy di level  2200-2230
• Resistance di 2260 & support di 2200
• Waspadai jika tembus di 2200
• Batasi resiko di 2180

BDMN:  Trading Buy
• Close 6875, TP 6975
• Boleh buy di level  6825-6875
• Resistance di 6975 & support di 6825
• Waspadai jika tembus di 6825
• Batasi resiko di 6750

ACES:  Trading Buy
• Close 1365, TP 1395
• Boleh buy di level  1315-1365
• Resistance di 1395 & support di 1315
• Waspadai jika tembus di 1315
• Batasi resiko di 1300

MAPI:  Trading Buy
• Close 840, TP 865
• Boleh buy di level  825-840
• Resistance di 865 & support di 825
• Waspadai jika tembus di 825
• Batasi resiko di 815

Ket.  TP : Target Price

WATCHING ON SCREEN;
ROTI, BBNI, ANTM, PGAS, ERAA, ASII, GGRM

(Disclaimer ON)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper