Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG masih akan berpeluang melemah diawal pekan bulan kesembilan ini dengan rentang pergerakan 5940-6034.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menjelaskan menutup bulan Agustus mayoritas saham di Asia terkonsolidasi cenderung tertekan sejak awal sesi perdagangan. Indeks HangSeng (-0.98%) dan CSI (-0.50%) memimpin pelemahan sedangkan Nikkei (-0.02%) dan TOPIX (-0.22%) ditutup sedikit melemah meskipun terlah mencoba menguat pada sesi kedua.
Pembicaraan Trump yang cukup keras pada perdagangan antaran China-AS menjadi faktor utama.
IHSG (-0.01%) melemah tipis 0.51 poin dilevel 6018.46 setelah sempat melemah lebih dari 1% diawal sesi perdagangan. Saham-saham sektor aneka industry (-2.45%) dan Property (-1.01%) menjadi penekan pelemahan sejak sesi pertama sedangkan menguatnya saham-saham sektor Industry dasar (-1.48%) dan Konsumer (0.64%) menjadi penahan pelemahan hingga mencoba terkonsolidasi menguat.
Melemahnya nilai tukar rupiah diawal sesi perdagangan menjadi faktor utama dimana Rupiah sempat melemah kelevel 14750 per USD menjadi yang terlemah sejak krisis keuangan asia di tahun 1998.
Di mana bertambahnya negara emerging market yang terancam bangkrut seperti Argentina dan Turki menjadi kekhawatiran investor asing terhadap negara berkembang. Investor asing kembali tercatat net sell Rp434.81 miliar.
Bursa Eropa mengikuti bursa saham di Asia dan membuka perdagangan diakhir pekan dengan pelemahan. Indeks Eurostoxx (-0.89%), FTSE (-0.34%) dan DAX (-0.92%) melemah cukup signifikan.
Kesepakatan perdagangan antara AS dan Eropa yang mengkawatirkan membuat saham-saham produsen mobil di Eropa memimpin pelemahan.
Sentimen selanjutnya pada awal bulan investor akan terfokus pada data Indeks Kinerja sektor manufatur, Indeks harga produksi dan Indeks kinerja sektor jasa.
Dari dalam negeri data tingkat inflasi dan pertumbuhan kinerja sektor manufaktur menjadi fokus investor.
Pergerakan IHSG secara teknikal melemah terkonfirmasi pola bearish engulfing namun berhasil tertahan dan whipsaw pada support MA20 hingga membentuk pola bullish counter attack meskipun demikian indikasi bearish masih cenderung membayangi dimana indikator Stochastic terpola kuat dead-cross pada area overbought.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan berpeluang melemah diawal pekan pada rentan pergerakan 5940-6034," tulisnya dalam riset yang diterima Bisnis.com.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ANTM, CPIN, INDY, SSIA, MAIN, TRAM.
(Disclaimer on)