Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tensi Politik Bebani Asia, Reli IHSG Tergelincir

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mematahkan reli yang dibukukan beberapa hari sebelumnya bersama bursa Asia, seiring dengan berlanjutnya kekhawatiran seputar tensi politik global.
Karyawan melakukan swafoto di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan melakukan swafoto di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mematahkan reli yang dibukukan beberapa hari sebelumnya bersama bursa Asia, seiring dengan berlanjutnya kekhawatiran seputar tensi politik global.

IHSG tergelincir dan ditutup melemah 0,76% atau 46,18 poin di level 6.018,96 pada perdagangan hari ini, Kamis (30/8/2018). Padahal, indeks sempat melanjutkan kenaikannya hingga menyentuh level 6.086 setelah dibuka naik 0,17% atau 10,12 poin di posisi 6.075,27 pagi tadi.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 6.013,37 – 6.086,94. Adapun pada perdagangan Rabu (29/8), indeks berakhir naik 0,37% atau 22,50 poin di posisi 6.065,15, kenaikan sesi ketiga berturut-turut. 

Sektor infrastruktur (-1,55%) dan industri dasar (-1,04%) memimpin pelemahan delapan dari sembilan sektor pada IHSG. Hanya sektor pertanian yang menetap di zona hijau dengan kenaikan 0,20%.

Dari 600 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 144 saham menguat, 223 saham melemah, dan 233 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing turun 3,04% dan 2,61% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 tergelincir dan berakhir melemah 1,18% atau 6,33 poin di level 528,11, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,25% atau 1,34 poin di posisi 535,79.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,56%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,05%), indeks SE Thailand (+0,22%), dan indeks PSEi Filipina (+0,28%).

Di Jepang, indeks Topix berakhir turun 0,03% dan Nikkei 225 naik 0,09%.  Indeks Kospi Korsel turun 0,07%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,89%. Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah untuk hari ketiga.

Secara keseluruhan, bursa saham Asia melemah setelah naik selama empat sesi perdagangan berturut-turut saat investor mencermati pemberitaan tentang tensi politik global.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% ke posisi 166,04 pada pukul 4.30 sore waktu Hong Kong setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh China telah merusak upaya AS untuk menekan Utara Korea menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Sementara itu, perang dagang AS-China akan meningkat lebih lanjut setelah pemerintah kedua negara gagal membuat kemajuan dalam perundingannya pekan lalu.

AS telah mengenakan tarif impor terhadap barang dari China senilai US$50 miliar sejauh ini, disusul dengan rencana tambahan tarif terhadap barang lainnya senilai US$200 miliar. China telah membalas dengan tarif yang sama, dan menjanjikan tindakan lebih lanjut.

 “Pasar Asia mungkin akan tetap lesu sepanjang sisa tahun ini saat China berpotensi menghadapi pertumbuhan yang lebih lambat tetapi tetap terlihat kuat di depan AS,” ujar Gerard Lee, chief executive officer Lion Global Investor Ltd., seperti dikutip Bloomberg.

“Perang dagang tidak logis tetapi Xi [Jinping] dan Trump memiliki ego yang besar.”

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBRI

-3,04

HMSP

-2,61

TLKM

-1,96

BMRI

-2,14

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBCA

+1,11

MAYA

+9,43

KLBF

+2,67

TCPI

+6,17

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper