Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danareksa Racik Pendanaan Alternatif untuk ISN

PT Danareksa (Persero) tengah meracik sumber pendanaan alternatif untuk mendukung pengembangan usaha PT Industri Sandang Nusantara (Persero) baik berupa modal kerja maupun modal investasi.
 PT Danareksa Sekuritas/Bisnis.com
PT Danareksa Sekuritas/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Danareksa (Persero) tengah meracik sumber pendanaan alternatif untuk mendukung pengembangan usaha PT Industri Sandang Nusantara (Persero) baik berupa modal kerja maupun modal investasi.

Kepala Divisi Portofolio Management & Advisory Danareksa Safei menjelaskan bahwa pihaknya telah meneken nota kesepahaman dengan Industri Sandang Nusantara (ISN). Langkah tersebut merupakan bagian dari sinergi badan usaha milik negara (BUMN) untuk mendukung industri tekstil di dalam negeri khususnya sarung sebagai identitas kebangsaan.

Dalam kerja sama tersebut, Safei mengatakan akan memberikan kontribusi kepada ISN berupa layanan alternatif pembiayaan non-bank. Strategi itu ditempuh untuk mengoptimalkan nilai yang dimiliki ISN dalam menjalankan usahanya.

Sejalan dengan kondisi keuangan perseroan, dia mengungkapkan ISN akan mempertimbangkan sejumlah opsi pembiayaan.

“ISN mempertimbangkan opsi pembiayaan yang bukan plain vanilla atau dengan kata lain pembiayaan yang berbasis alternatif financing,” jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (15/8/2018).

Selain Danareksa, ISN juga meneken nota kesepahaman dengan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), dan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) pada pekan lalu. Adapun, tiga perseroan pelat merah itu memiliki peran yang berbeda.

Surabaya Industrial Estate Rungkut akan berkontribrusi dalam hal pembiayaan pengadaan bahan baku bagi ISN. Sementara itu, Kliring Berjangka Indonesia memberikan penjaminan bahan baku.

Selanjutnya, Perum Jamkrindo memberikan penjaminan atas pembayaran yang dilakukan oleh ISN.

Saat dihubungi, Robby E Quento Direktur Utama Industri Sandang Nusantara mengatakan saat ini masih menyusun rencana jangka panjang perusahaan (RJPP). Selanjutnya, usulan tersebut akan diajukan kepada pemegang saham.

Robby menyebut pihaknya masih menghitung kebutuhan modal investasi. Namun, perseroan telah mengantongi kebutuhan modal kerja untuk periode 2018—2019.

“Sudah diperkirakan baru modal kerja sekitar Rp150 miliar hingga Rp200 miliar,” ujarnya.

Dia mengatakan saat ini masih menyusun rencana pembiayaan bersama Danareksa. Perseroan berharap sinergi yang dilakukan dapat mengoptimalkan produktivitas serta meningkatkan penjualan baik di dalam maupun luar negeri.

Di sisi lain, Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan Danareksa memiliki fleksibilitas untuk mendanai berbagai proyek termasuk ISN. Nota kesepahaman yang diteken dapat memberi ruang bagi perseroan untuk mengakses sumber pendanaan di luar perbankan.

“Berbeda dengan misalnya ISN harus ke bank belum tentu bisa seperti ini karena ada regulasi-regulasi tertentu yang membatasi,” imbuhnya.

Menurut catatan Kementerian BUMN, ISN merupakan salah satu BUMN yang tengah direstrukturisasi. Upaya restrukturisasi yang sedang atau akan dilakukan antara lain melanjutkan kegiatan usaha di bidang penjualan garmen dan produk tekstil dengan margin tinggi serta optimalisasi aset tetap perseroan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper