Bisnis.com, JAKARTA – Upaya PT Astra International Tbk. untuk mulai memperbesar penetrasi pada produk-produk kendaraan SUV (Sport Utility Vehicle) dinilai akan menjadi titik balik konglomerasi otomotif tersebut untuk kembali merebut pangsa pasar yang terus turun.
Saat Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) berlangsung, ASII mulai memamerkan produk-produk SUV-nya, setelah sekian lama mengandalkan penjualan segmen LMPV (Low Multi Purpose Vehicle).
Dalam riset yang dipublikasikan Kresna Securities, entitas itu menyebut pasar SUV cukup potensial untuk dapat digarap Astra International, dengan tetap mempertimbangkan keberadaan kompetitor seperti Honda. Dengan meningkatkan porsi produksi SUV, ASII juga berpotensi meningkatkan ekspor.
“Pemimpin pasar otomotif nasional sedang membentuk pangsa pasar kendaraan roda empat jenis SUV. Kompetitor Astra juga memperkenalkan model-model SUV baru seperti Nissan Terra dan Wuling Baojun,” ungkap riset tersebut.
Kresna mencatat saat ini kompetisi harga antar mobil-mobil segmen LMPV dan SUV pun tidak begitu besar, sehingga dengan kenaikan pendapatan, rumah tangga di Tanah Air akan cenderung melirik SUV. Kendaraan jenis ini juga menawarkan kenyamanan berkendara pada kondisi jalan yang rusak.
Astra International mulau menyuplai lebih banyak SUV ke pasar, dengan produksi Rush dan Terios mencapai hampir 13.000 unit per Agustus atau hampir dua kali lipat dari produksi perseroan pada awal tahun ini. Astra memperbesar produksi SUV namun tetap mempertahankan volume produksi untuk pasar segmen lain.
Jika memperbesar pangsa SUV, kompetitor terbesar ASII adalah Honda, dengan pangsa pasar mencapai 30% pada semester I/2018. Kresna memprediksi pangsa pasar ASII akan memulih ke level 51,1% pada akhir 2018, setelah ditutup melemah ke 48,5% pada akhir semester I/2018.
Di sisi lain, Kresna menilai permintaan ekspor untuk segmen SUV pun potensial sehingga peluang Astra untuk menjajaki pasar ekspor terbuka lebar.