Bisnis.com, JAKARTA—PT Waskita Beton Precast Tbk melakukan kajian untuk akuisisi perusahaan pemasok bahan baku sebagai bagian dari realisasi rencana belanja modal atau capital expenditure periode 2018.
Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast Ratna Ningrum mengatakan tengah dilakukan kajian terkait integrasi hulu bahan baku. Strategi tersebut ditempuh untuk meningkatkan efisiensi perseroan ke depan.
“Strategi integrasi hulu salah satunya dapat dilakukan dengan berupa akuisisi perseroan pemasok bahan baku yang biaya pembangunan pabriknya akan mengambil sebagian dari dana belanja modal 2018,” ujarnya kepada Bisnis.com akhir pekan lalu.
Sebagai sumber pendanaan, sambungnya, emiten berkode saham WSBP itu masih mengkaji penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN). Akan tetapi, alternatif yang dapat ditempuh yakni melalui sindikasi perbankan.
Sebelumnya, Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana mengatakan berencana mengemisi MTN dengan kisaran jumlah pokok Rp2 triliun—Rp3 triliun. Dari situ, sekitar Rp500 miliar akan digunakan untuk keperluan akuisisi.
Seperti diketahui, WSBP menggangarkan belanja modal Rp1,1 triliun pada 2018. Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. itu membidik kapasitas produksi 3,75 juta ton per tahun.
Menurut catatan Bisnis.com, WSBP telah mengantongi nilai kontrak Rp2,97 triliun sampai dengan Juni 2018. Dengan demikian, total nilai kontrak dikelola perseroan mencapai Rp15,93 triliun.
Dengan demikian, sampai dengan Juni 2018, perseroan telah mencapai 25,78% nilai kontrak baru dari target yang dipasang tahun ini. Perseroan membidik perolehan kontrak baru Rp11,52 triliun pada 2018.
Di sisi lain, WSBP mendapatkan pembayaran termin senilai Rp5,21 triliun sampai dengan Juni 2018. Jumlah itu didapatkan dari pekerjaan beberapa proyek seperti ruas jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar.