Bisnis.com, JAKARTA - Direksi baru PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah terbentuk. Ada tiga program yang telah disiapkan untuk mengawal pasar modal dalam tiga tahun ke depan.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menjelaskan, program kerja yang disiapkan:
Pertama, adalah pengembangan produk baru. Salah satunya dengan penyediaan sarana perdagangan untuk produk baru yang saat ini belum ditransaksikan melalui platform trading.
"Juga penguatan straight through processing bersama pelaku dan SRO lain, serta harmonisasi regulasi yang diperlukan untuk pengembangan produk baru," katanya, Jumat (29/6/2018).
Kedua, peningkatan jumlah perusahaan tercatat dan jumlah investor yang akan dicapai melalui pembinaan perusahaan startup, small medium enterprise, dan kemitraan dengan tekfin, dan proivatisasi BUMN/BUMD.
Bursa juga akan menarik perusahaan natural resources pada early stage yang didukung dengan penguatan governance dan listing standards yang akomodatif dengan kebutuhan pasar.
Upaya lain adalah melalui penguatan program inklusi, edukasi, literasi pasar modal, dan simplifikasi proses pembukaan rekening nasabah yang didukung dengan peningkatan ketersediaan dan akses data dan informasi serta referensi pasar.
Ketiga, adalah meningkatkan transaksi dan likuiditas. Program ini akan dicapai melalui penyempurnaan fitur dan kapasitas sistem perdagangan, serta mereview short selling, securities lending borrowing dan mengimplementasikan margin financing sesuai dengan kebutuhan pasar.
"Ketiga tujuan strategis itu akan didukung melalui perluasan jenis keanggotaan bursa dan peningkatan kapasitas Anggota Bursa saat ini melali program untuk memperluas usaha dan jenis layanan AB serta menignkatkan efisiensi proses di AB," jelasnya.