Bisnis.com, JAKARTA— Imbal hasil obligasi Amerika Serikat terkerek pada penutupan perdagangan Rabu (20/6/2018) atau Kamis pagi WIB.
Imbal hasil obligasi As dengan tenor 10 tahun ditutup di level 2,940%. Pada Selasa, yield bertengger di angka 2,898%.
Imbal hasil obligasi AS naik, setelah Ketua Federal Reserve mengatakan bank sentral AS harus melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap, seperti dikutip Reuters, Kamis (21/6/2018).
Ketua Fed Jerome Powell mengemukakan berdasarkan data pasar tenaga kerja, dia meyakini semua itu bakal menyokong rencana kenaikan bertahap suku bunga acuan bank sentral AS.
Seperti diketahui, Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve untuk kedua kalinya menaikkan suku bunga acuannya menjadi 2%. Kenaikan suku bunga 25 basisi poin dilakukan setelah mengadakan pertemuan dua hari, 12-13 Juni 2018.
Kenaikan Fed Rate untuk tahun ini, pertama kali dilakukan pada 20 Maret yang mengerek suku bunga dari semula 1,5% menjadi 1,75%.
Langkah the Fed menaikkan suku bunga kedua kalinya pada Juni, memang sudah diprediksi pelaku pasar.
Pergerakan yield Obligasi AS tenor 10 tahun
20 Juni 2,940%
19 Juni 2,898%
18 Juni 2,918%
Sumber: Bloomberg